MEDAN, KabarMedan.com | Di Medan Zoo, seekor harimau sumatera makan rumput dan tubuhnya kurus. Videonya viral di media sosial. Pihak otoritas menyebut bahwa memakan rumput adalah hal lazim yang dilakukan oleh harimau ataupun kucing. Begitupun, pihak terkait tidak membantah bahwa harimau tersebut sedang tidak sehat, tetapi kini sedang masa pemulihan setelah sakit di bagian pencernaan.
Di video yang viral di media sosial, terlihat harimau tersebut berjalan dengan perlahan dan terlihat jelas lekuk tubuhnya yang kurus. Sambil perlahan, harimau itu memakan rumput. Unggahan video itu diimbuhi dengan tulisan bernada heran karena hewan karnivora atau pemakan daging itu memakan rumput serta keprihatinan dengan kurusnya tubuh satwa predator itu.
Pantauan di lapangan, lokasi kandang sebagaimana terlihat di video itu, kini sudah tertutup oleh potongan batang pohon yang tumbang. Tidak terlihat harimau berjalan di lokasi tersebut. Harimau itu terlihat di dalam kandang tertutup di ujung dinding. Menurut penjaga di kebun binatang tersebut, pohon itu tumbang sudah beberapa minggu yang lalu. Diduga video viral itu diambil beberapa waktu sebelum pohon tersebut tumbang.
Ditemui di Medan Zoo, pada Jumat (24/9/2021) sore, drh. Yuna Dumaicha menjelaskan, harimau tersebut memang di bulan Juni sakit di bagian pencernaannya. Pihaknya sudah melakukan pengobatan dan kini sudah sembuh. Hanya saja, harimau tersebut saat ini memang masih terlihat kurus karena sedang dalam masa pemulihan. Pihaknya memberikan nutrisi, vitamin agar keadan keadaan tubuh dapat kembali normal.
“Memang pada masa pendemi memang terjadi penurunan pemasukan keuangan, dan kita pihak manajemen melakukan pengurangan, penyusunan menu pakan dan saat ini ada di pengurangan di volume makan harimau tertama yang biasa ada masuk mix daging kambing, babi, saat ini hanya daging ayam,” katanya.
Dikatakannya, sebenarnya memakan rumput adalah hal lazim yang dilakukan oleh harimau. Hal yang sama juga dilakukan oleh kucing. Pada harimau atau kucing, sering menjilat tubuhnya dan bulunya tertelan dan berakhir di bagian pencernaan. Bulu yang tertelan itu, menjadi hair ball atau bola bulu yang harus dikeluarkan. Cara untuk mengeluarkannya adalah memakan rumput agar muntah.
“Itu yang harus dilkeluarkan dengan makan beberapa rumput agar bisa muntahkan lagi bulunya. Kebetulan harimau yang videonya beredar itu memang beberapa bulan lalu sempat sakit dan sudah dalam pengobatan, perawatan kita dan memang sudah sembuh, tapi memang butuh pemulihan,” katanya.
Di lokasi yang sama, Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Pembangunan (PUDP) Kota Medan, Gerald Patogi Siahaan mengatakan, pandemi membuat pemasukan menurun. Sebelum ada pandemi, jumlah pengunjung di hari Minggu bisa mencapai 2.000 hingga 4.000 orang. Sedangkan Medan Zoo, akibat pandemi harus tutup dan baru dibuka sebulan yang lalu. Saat ini, setelah dibuka masyarakat sudah mulai berkunjung, namun jumlahnya masih di kisaran 200 – 300 orang.
Sebagai langkah pertama, pihaknya mengutamakan pemenuhan kebutuhan pakan hewan di Medan Zoo sesuai dengan standarnya. Pihaknya juga akan bekerjasama dengan investor atau swasta.
Dijelaskannya, selama ini Medan Zoo mendapatkan bantuan atau donasi dari PT Musim Mas. Bantuan itu merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Musim Mas yang diberikan selama dua periode. Pada periode 1, diserahkan pada bulan Mei 2020 – April 2021. Kemudian periode 2, diberikan pada Agustus 2021 – Januari 2022.
Sebelumnya juga ada konsep orang tua asuh, di mana beberapa donatur menjadi orang tua asuh bagi satwa tertentu. “Hal-hal baik sebelum kami menjabat, pemnangunan akan kita lanjutkan,” katanya.
Sementara itu, Kabid Teknis Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BBKSDA Sumut), Irzal Azhar mengatakan, harimau yang terlihat kurus sebagaimana dalam video itu merupakan harimau sumatera yang sedang sakit.
“Iya, itu memang benar harimau sumatera di Medan Zoo. Jenis kelamin jantan, kondissinya sakit. Pemeriksaan lab harimau sumatera tersebut menderita gangguan pencernaan,” katanya.
Tim dari BBKSDA Sumut sudah mengecek ke lokasi. Hasil pengecekan itu nantinya dijadikan kajian atau bahan kebijakan lebih lanjut. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pihak terkait supaya pengelolaan lembaga konservasi tersebut dapat berjalan sesuai aturan.
“Dan animal welfare-nya dapat dikedepankan. Berarti satwa harus sejahtera tidak lagi kurus sebagaimana di video viral itu. Kita akan kerjasama bangun lagi Medan Zoo, mungkin akan menarik investor atau stakeholder lain agar pengelokaan Medan Zoo lebih baik,” katanya. [KM-05]