Setelah bekerja selama 10 bulan, ia memutuskan untuk resign dan memutuskan menjadi penyiar di radio swasta lainnya. Selain sebagai penyiar radio, ia juga merupakan MC Freelance. Dengan kemampuan Public Speakingnya, ia cukup sering didaulat menjadi MC di beberapa event di Kota Medan.
Saat ini, ia rutin menjadi MC di salah satu Foodcourt di Kota Medan, 2 minggu sekali pada Sabtu malam. Menjadi MC juga bukan hal mudah. Ia mengaku awalnya merasa gugup sehingga ia pernah beberapa kali melakukan kesalahan di atas panggung. Ia juga mengaku pernah tidak diacuhkan oleh pengunjung karena kesalahannya dalam membaca situasi. Namun, hal ini menjadi pelajaran yang sangat berharga baginya. Ia pernah menjadi MC untuk sebuah acara yang dibuat oleh Telkomsel beberapa waktu lalu.
Memiliki dua pekerjaan dengan tidak meninggalkan kuliah, bukan hal yang mudah ia lakukan. Sesekali ia juga pernah meninggalkan kelas karena jadwal kerja yang tidak bisa diundur. Namun hal ini tidak membuat kuliahnya terbengkalai sama sekali, ia tetap menjadi mahasiswa yang aktif di kampus. Ia bahkan mendapatkan beasiswa dan memiliki IP yang selalu stabil.
“Sebelum memutuskan untuk menjadi penyiar atau menerima tawaran menjadi MC, saya akan mengatur waktu kuliah agar tidak berbenturan,” ucapnya.
Pria yang saat ini tengah serius mengerjakan skripsinya, mengaku bahwa ia bahkan sudah tidak pernah meminta uang jajan kepada orangtua sejak beberapa semester lalu. Ia mengaku bahwa disiplin dan kerja keras menjadi kunci utama untuk dapat melakukan keduanya dengan baik. [KM-01]