Identitas Dikantongi, Pelaku Pembacokan Anggota Polisi Diburu Petugas

MEDAN, KabarMedan.com | Kasus penganiayaan dan pembacokan terhadap anggota polisi saat ini tengah diusut oleh Polrestabes Medan. Wakapolrestabes Medan, AKBP Irsan Sinuhaji mengatakan pihaknya sudah mengantongi nama-nama pelaku.

“Anggota kita saat ini sudah mengantongi nama-nama pelaku dan sedang kita lakukan pengejaran,” ujarnya, Senin (1/11/2021).

Seorang anggota polisi bernama Aipda Eko Sugiawan menjadi korban pembacokan oleh sejumlah orang di Perumahan Kalpatara Indah, Helvetia Timur, Kecamatan Medan Helvetia.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Rafles Marpaung mengatakan saat ini kasus yang awalnya ditangani oleh Polsek Medan Helvetia telah ditarik ke Polrestabes Medan dan saat ini dalam tahap penyelidikan.

“Kemarin kasusnya kita tarik ke sini dari Polsek Medan Helvetia dan sedang melakukan penyelidikan,” ujarnya, Senin (1/11/2021).

Sebelumnya sejumlah orang datang bersenjata tajam datang ke rumah abang dari Aipda Eko yang bernama Edi Susanto. Edi merupakan suami dari Aiptu Surya Ningsih.

Baca Juga:  Kasus Penipuan Berjalan Lambat, Suplier Makanan Minta Keadilan

Dugaan penyerangan tersebut diceritakan oleh Edi bermula dari sewa truk oleh DK pada Rabu (13/10/2021). Saat itu DK mengatakan kepada Edi akan menyewa sebanyak 7 unit truk untuk dibawa ke daerah Langkat dan bekerjasama dengan sebuah Ormas di daerah tersebut.

DK bukan sosok asing bagi Edi dalam sewa menyewa tersebut. Namun saat itu Edi mengatakan dirinya tak memiliki jumlah truk yang diminta sehingga Edi bertanya pada temannya yang lain.

Akhirnya Edi mendapat bantuan dari temannya, Pohan sebanyak empat unit, sementara Anto sebanyak tiga unit. Truk tersebut sepakat disewa oleh DK dengan harga perhari Rp 900.000 untuk satu truk.

Namun, di dua hari kemudian DK mengatakan untuk mengembalikan truk dan meminta uangnya kembali. Sempat cekcok, Edi mengatakan rumahnya sempat beberapa kali didatangi anggota Ormas sambil marah-marah.

Baca Juga:  Kasus Penipuan Berjalan Lambat, Suplier Makanan Minta Keadilan

Selang beberapa hari kemudian Edi mendapat kabar bahwa rumahnya diserang oleh puluhan orang. Ia bersama adiknya Aipda Eko menuju rumah tersebut dan melihat rumahnya sudah penuh dikepung.

Sempat mendengar letusan seperti senjata api, tak tanggung-tanggung mobil Edy diserang oleh para pelaku. Sementara sang adik, Aipda Eko sudah bersimbah darah terkena bacokan senjata tajam.

“Saya lihat adik saya udah bersimbah darah. Jadi setelah itu langsung saya buat laporan ke Polsek Medan Helvetia. Saya atas nama pribadi, keluarga dan korban berharap dengan pengaduan ini saya bisa mendapat perlindungan dan keadilan,” ungkapnya. [KM-06]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.