MEDAN, KabarMedan.com | Indonesia akan menjalin kerja sama dengan negara Turki dalam bidang kesehatan.
Hal tersebut disampaikan oleh Duta Besar Republik Indonesia di Ankara, Muhammad Iqbal dalam acara Ngopi Bareng Virtual pada, Jumat (15/10/2021) usai merespon singgungan Presiden Jokowi Widodo soal kemandirian industri farmasi dalam negeri yang dikeluhkan beberapa waktu lalu.
“Ada keluhan beberapa waktu lalu oleh Pak Presiden bahwa kita ada masalah dengan produksi bahan baku obat. Jadi, hampir sebagian besar obat yang kita produksi, bahan bakunya kita impor,” ujar Iqbal.
Dijelaskannya, bahwa akan ada kesepakatan untuk melakukan joint development (pengembangan bersama) dan joint production (produksi bersama) dengan Turki untuk memproduksi bahan baku obat, terutama Paracetamol.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sudah mengunjungi Turki pada 12-13 Oktober untuk menjalin kerja sama tersebut. Dan dalam jangka pendek ini, sudah dilakukan dukungan obat-obatan terapeutik di bidang farmasi.
Sementara untuk jangka panjang, akan dilakukan distribusi pengadaan bahan baku obat.
“Tentu pemerintah berharap agar kerja sama industri farmasi ini dapat memperkuat pemenuhan pasokan kebutuhan domestik dan dapat mengurangi impor bahan baku obat kita,” jelas Retno kepada wartawan saat konferensi pers.
Selain produksi paracetamol, kerja sama ini diharapkan dapat membantu masalah kemandirian industri obat Indonesia di masa pandemi, seperti vaksin dan alat-alat kesehatan lainnya. [KM-101]