KABAR MEDAN | Isak tangis keluarga menyambut kedatangan Brigadir Beni Sihombing (32), anggota Gegana Brimob Poldasu yang tewas ditikam oleh Sertu Akhiruddin, anggota Detasemen Markas Brigade Infanteri (Brigif) 7/Rimba Raya di Galang, Deli Serdang, Kamis (20/11/2014) malam.
Keluarga tak dapat menahan tangisan ketika jenazah diturunkan dari ambulans dan dibawa masuk ke dalam rumah duka di Jalan Juanda, Kelurahan Mencirim, Kecamatan Binjai Timur.
Korban tewas dengan luka tusukan didada kiri saat berada di lapo tuak di Jalan Juanda, Desa Suka Maju, Kelurahan Mencirim, Kecamatan Binjai Timur, Kabupaten Deli Serdang. Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit (RS) Latersia, Kota Binjai, namun nyawanya tidak tertolong. Korban meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.
Sang istri bernama Suci terlihat tak kuasa menahan tangis akibat kepergian orang yang sangat dicintainya. “Kenapa cepat kali kau pergi bang. Bagaimana anak kita ini, siapa yang akan kasih makan dan membesarkan dia. Mana sanggup aku sendiri tanpamu. Tega kali yang membunuh kau bang,” katanya.
Ibunda korban, B Siahaan mengaku mempunyai firasat buruk sebelum kematian anaknya. Ia juga sempat melarang anaknya untuk tidak keluar rumah karena khawatir antara TNI dan Brimob di Batam akan membawa dampak di Binjai. “Sudah aku peringatkan dia tak keluar rumah, tapi dia tak mendengar. Firasatku memang tak enak semalam,” ujarnya.
Ia juga berharap, pelaku agar dappat dihukum seberat-beratnya sesuai dengan perbuatannya. “Kalau bisa nyawa dibayar nyawa agar setimpal,” katanya.
Kapolda Sumut, Irjen Eko Hadi Sutedjo mengatakan, kejadian penikaman terhadap Brigadir Benny merupakan bentuk kesalahpahaman. “Hanya kesalahpahaman saja dan tidak ada unsur lainnya,” jelasnya. [KM-03]
Dikatakannya, pihaknya juga telah melakukan pertemuan dengan Pangdam, Kasdam dan Kapolres untuk menyelesaikan kasus tersebut sehingga tidak menimbulkan kesalahpaman antar anggota. “Sudah kita lakukan pertemuan agar tidak terjadi kesalahpahaman,” ungkapnya.