KABAR MEDAN | Menjelang perayaan idul fitri 2014 ini, jasa penukaran uang pecahan musiman yang dilakukan masyarakat Kota Medan mulai bermunculan. Padahal, Posko penukaran uang pecahan yang diadakan Bank Indonesia telah dibuka tanggal 14 Juli hingga 25 Juli 2014 untuk masyarakat umum.
Seorang jasa penukaran uang musiman, Wati (40) mengaku, adanya jasa penukaran uang musiman yang dilakukannya dikarenakan banyak masyarakat yang malas menukar uang di posko penukaran BI karena antrean sangat panjang dan posko dibuka hanya sampai setengah hari saja.
“Saya sudah menggeluti profesi musiman itu sejak 7 tahun. Jasa penukaran uang ini keuntungan yang diraih cukup lumayan,” jelasnya saat ditemui di Lapangan Merdeka Medan, Senin (21/7/2014).
Dikatakannya, untuk setiap penukaran uang ia hanya mengambil keuntungan sebesar Rp 50 ribu.
“Kalau tukarnya Rp 1 Juta jadi 1.050.000, 500 ribu jadi 550 ribu. Ya kita lihat – lihat juga bang, kalau mendekati lebaran nanti semakin mahal, bisa jadi 1.100.000,” ujarnya.
Ia mengaku, untuk menjalankan jasa penukaran uang ini harus mengumpulkan modal secara bersama dengan kerabat atau teman-teman.
“Modalnya bukan saya sendiri saja bang, tapi dikumpul dari abang, kakak, kawan-kawan. Untuk tahun ini modalnya 100 juta, kami setiap tahun ya membuka jasa penukaran uang” tuturnya.
Hal senada dikatakan jasa penukaran uang musiman lainnya, Dina (38). Ia mengaku, biasanya penukaran uang pecahan menjelang Idul Fitri semakin ramai. Sayangnya, tahun ini Dina mengaku semakin sepi dari tahun-tahun sebelumnya. “Sepi dari tahun kemarin,” tutur Dina
Dina yang menggeluti jasa penukaran sejak 5 tahun lalu mengungkapkan, untuk tahun lalu dirinya meraih untung tidak tanggung-tanggung, mencapai Rp5 juta rupiah. “Tahun lalu sampai lima juta, kalau sekarang sudah sepi,” katanya. [KM-03]