JAKARTA, KabarMedan.com | Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa pemerintah akan mencabut larangan ekspor ke luar negeri dalam waktu dekat. Kebijakan itu diambilnya lantaran ketersediaan minyak goreng di dalam negeri sudah stabil.
Selama aturan larangan ekspor diberlakukan, Jokowi menyebut pemerintah terus melakukan pamanatauan atas ketersediaan minyak goreng.
“Sejak kebijakan larangan ekspor minyak goreng diterapkan, pemerintah terus memantau dan mendorong berbagai langkah-langkah untuk memastikan ketersediaan minyak goreng dapat memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujarnya melalui akun Youtube Sekretariat Presiden, dilihat pada Jumat (20/5/2022).
Terhadap pengecekan itu, Jokowi mengungkap pasokan minyak goreng yang awalnya mengalami kelangkaan terus bertambah. Di bulan Maret, saat terjadinya kelangkaan, ketersediaan minyak goreng hanya berjumlah 64,5 ribu ton dari 194 ribu ton jumlah kebutuhan nasional.
“Berdasarkan pengecekan langsung saya di lapangan dan juga laporan yang saya terima, alhamdulillah pasokan minyak goreng terus bertambah. Kebutuhan nasional terhadap minyak curah adalah sebesar kurang lebih 194 ribu ton perbulannya,” kata Jokowi.
“Dan pada bulan Maret, sebelum dilakukan pelarangan ekspor, pasokan kita hanya mencapai 64,5 ribu ton. Namun setelah dilakukan pelarangan ekspor di bulan April, pasokan kita mencapai 211 ribu ton perbulannya, melebihi kebutuhan nasional bulanan kita,” lanjutnya.
Selain itu, Jokowi menyebut terdapat penurunan harga rata-rata minyak goreng secara nasional. Pada bulan April sebelum pelarangan ekspor, harga rata-rata nasional minyak goreng curah berkisar kurang lebih Rp19.800. Dan setelah adanya pelarangan ekspor, harga rata-rata nasional turun menjadi Rp17.200 sampai dengan Rp17.600.
“Penambahan pasokan dan penurunan harga tersebut merupakan usaha bersama-sama kita, baik dari pemerintah, BUMN dan juga swasta. Walaupun ada di beberapa daerah yang saya tahu harga minyak gorengnya masih relatif tinggi, tapi saya meyakini dalam beberapa minggu ke depan, harga minyak curah akan semakin terjangkau menuju harga yang kita tentukan,” sebutnya.
Pembukaan kembali izin ekspor dikatakan Jokowi juga menimbang jutaan orang yang bekerja dalam industri sawit di Indonesia.
“Oleh karena itu, berdasarkan kondisi pasokan dan harga minyak goreng saat ini, serta mempertimbangkan adanya 17 juta orang tenaga di industi sawit, baik petani, pekerja dan juga tenaga pendukung lainnya, maka saya memutuskan bahwa ekspor minyak goreng akan dibuka kembali pada Senin 23 Mei 2022,” pungkasnya.
Meskipun ekspor dibuka, pemerintah ditegaskannya akan tetap melakukan pengawasan dan pemantauan secara ketat untuk memastikan pasokan tetap terpenuhi dengan harga terjangkau. [KM-06]