MEDAN, KabarMedan.com | Presiden Joko Widodo menyoroti APBD Kota Medan yang masih tersimpan di Bank senilai 1,8 triliun. Walikota Medan, Bobby Nasution diminta untuk segera merealisasikannya.
Hal ini diungkapkan Jokowi saat memberikan arahan kepada Forkopimda Sumut di Rumah Dinas Gubsu, Kamis (16/9/2021).
Awalnya, Jokowi berbicara tentang pertumbuhan ekonomi di Sumut yang hanya berada di angka 4,95 persen.
“Hati-hati, pertumbuhan ekonomi di angka 4,95 berarti di bawah nasional. Nasional 7,30. Inflasi sudah di atas nasional. Kita 1,5 di sini 2,1 persen. Hati-hati dengan inflasi. Artinya ada barang yang harganya akan naik di Sumatera Utara,” jelas Jokowi.
Angka pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara, menurut Jokowi akan turun jika Covid-19 tidak dapat dikendalikan.
Realisasi APBD adalah solusi yang harus dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
“Hati-hati, realisasi APBD di Sumut 55,2 persen. Paling rendah Mandailing Natal 28 persen,” ucapnya.
Sementara terkait APBD yang masih terendap di Bank, Jokowi menegur langsung Walikota Medan, Bobby Nasution karena dana yang tersimpan mencapai 1,8 triliun rupiah.
“APBD Sumut dii Bank 1,3 triliun, yang terbesar Medan, sudah dicek. Yang bagus APBD realisasi investasi Sumut 4,1 triliun dan PMDN 9,9. Cek betul angka ini. Saya dapat data dari Menteri Keuangan, nggak akan meleset. Segera lakukan realisasi, serapan anggaran secepatnya, sehingga memudahkan ekonomi di daerah,” terang Jokowi.
Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan untuk bersungguh-sungguh meningkatkan ekonomi daerah.
Kondisi pandemi saat ini, dikatakannya, tidak sama dengan kondisi sebelumnya ada Covid-19.
“Jangan seperti tahun-tahun normal. Ini adalah dua tahun ini, 2020 dan 2021 tahun yang tidak normal,” ujarnya.
Dari data Kementrian Keuangan, daerah dengan jumlah APBD tersimpan di Bank yang paling tinggi adalah Medan dengan angka 1,8 triliun rupiah. Deli Serdang sebanyak 637 miliar rupiah, Tapanuli Utara di angka 603 miliar rupiah. Selanjutnya adalah Labuhanbatu dengan nilai 503 miliar rupiah, Nias 466 miliar rupiah dan Toba sebanyak 417 miliar rupiah. [KM-07]