MEDAN, KabarMedan.com | Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Sumatera Utara melalui Bidang Good Corporate Governance (GCG), Corporate Social Responsibility (CSR) dan Lingkungan Hidup yang di motori DR. Ir. Martono Anggusti, SH, MM, M.Hum meluncurkan progam Kadin Go To School.
Kadin Sumut dibawah kepemimpinan Ivan Iskandar Batubara telah banyak menorehkan program program yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup.
Tidak hanya menjalankan program pelestarian lingkungan hidup di lingkungan masyarakat saja, tapi kali ini melalui Bidang GCG, CSR dan Lingkungan Hidup menyambangi sekolah-sekolah yang ada di Medan dan sekitarnya. Untuk program pertama hadir di sekolah Budi Utomo di Jalan Jurung, Pandau Hulu II, Kecamatan Medan Area pada Sabtu (14/9/2019).
Wakil Ketua Umum Kadin Sumut Martono Anggusti mengatakan, program sosialisasi dan pelatihan tidak saja dilakukan di lingkungan masyarakat, namun juga berkewajiban untuk melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah.
“Dengan demikian muncullah ide kami untuk membuat Program KADIN Go To School. Selain Program Kampoeng KADIN yang sudah jalan di beberapa tempat, maka kali ini kita membidik sekolah sebagai tempat sosialisasi dan pelatihan,” katanya.
Ia mengatakan, ada beberapa alasan sehingga kami melaksanakan program pembuatan Eco Enzyme di sekolah-sekolah. Pertama, untuk memanfaatkan limbah sampah organik di sekolah sehingga dapat mengurangi sampah yang terbuang sia-sia dan membusuk begitu saja.
Kedua, proses fermentasi eco-enzyme ini juga berdampak baik bagi atmosfer bumi terutama untuk mencegah pemanasan global dan mengurangi polusi karena menghasilkan gas ozon (O3) yang dapat mengurangi karbon dioksida (CO2) pada atmosfer, sehingga sangat cocok untuk dilakukan disekolah-sekolah.
“Ketiga, eco-enzyme juga bermanfaat sebagai air-purifier atau pembersih udara dari racun, polusi, dan menghilangkan bau. Dan manfaat yang tidak kalah pentinya adalah agar anak didik generasi muda kita terbiasa dengan pelestarian lingkungan hidup dengan pemberdayaan sampah organik yang ada disekitar lingkungan sekolahnya,” ujarnya.
Ia menjelaskan, mungkin terdengar sangat ilmiah atau barangkali ribet jika mendengar kata eco enzyme. Namun, sesungguhnya eco-enzyme bisa diaplikasikan dengan cara yang sangat sederhana dalam kehidupan kita sehari-hari.
“Eco-enzyme sendiri sebetulnya adalah hasil fermentasi dari sampah organik (yang sering kita temui yaitu limbah di kantin-kantin sekolah, contohnya kulit buah-buahan, sisa potongan buah-buahan, sisa potongan sayuran, dan sebagainya),” ungkapnya.
Melalui program KADIN Go To School ini, pihaknya berharap generasi penerus bangsa dapat berbuat yang terbaik, terutama dimulai dari lingkungan sekolahnya terlebih dahulu.
“Setelah itu diharapkan anak-anak didik sekalian dapat mengembangkan ilmunya di rumah dan lingkungannya. Jika hal ini sudah dapat dimulai dari sekarang, maka kami yakin pelestarian lingkungan hidup yang kita cita-citakan bersama dapat terwujud dengan baik dan sukses,” jelasnya.
Kadin memandang bahwa Sekolah Budi Utomo saat ini berupaya melakukan yang terbaik bagi anak didiknya, seperti halnya pembangunan karakter anak.
“Maka kami untuk tahap awal memilih sekolah Budi Utomo sebagai tempat sosialisasi dan pelatihan. Pendidikan karakter ini menjadi point terpenting bagi sekolah Budi Utomo untuk melihat karakteristik seorang anak. Anak yang pintar belum tentu berkarakter, dan sudah dipastikan anak yang berkarakter akan menjadi baik dan pintar di masa mendatang. pungkasnya. [KM-03]