Kelas Inspirasi Medan Ajak Para Profesional Bangun Mimpi Anak Indonesia

Walikota Medan, Dzulmi Eldin turut serta menjadi Inspirator pada Kegiatan Kelas Inspirasi Medan

MEDAN | Setelah sukses melaksanakan Kelas Inspirasi Medan pertama pada tanggal 1 Oktober 2014 di 11 Sekolah Dasar dengan keterlibatan 150 orang Inspirator dan Dokumentator, kini Kelas Inspirasi Medan kembali digelar untuk yang kedua kalinya.

Kelas Inspirasi hadir demi memajukan dan turut mengambil peran dalam meningkatkan kualitas dunia pendidikan di Indonesia. Gerakan Kelas Inspirasi merupakan telur dari gerakan Indonesia Mengajar yang mengajak para profesional di kota Medan untuk terjun secara langsung ke sejumlah Sekolah Dasar yang ada di kota Medan pada hari Kamis, tanggal 5 Maret 2015.

Pada hari yang disebut sebagai Hari Inspirasi itu, para profesional akan menjadi relawan pendidikan selama sehari menggantikan peran guru di kelas. Namun mereka tidak mengajar Matematika, Bahasa Indonesia, atau Ilmu Pengetahuan Alam, dll; tapi mereka akan menceritakan tentang profesi mereka, apa yang mereka lakukan dalam menjalankan profesi mereka, serta berbagi kisah manis bagaimana untuk bisa mencapai profesi yang saat ini mereka jalankan. Dengan kata lain para profesional akan berbagi inspirasi untuk membantu anak-anak merangkai mimpi dan cita-cita.

“Disini para profesional benar-benar diharapkan dapat memberikan motivasi kepada anak-anak melalui kehadiran langsung, yang langsung dapat bersentuhan dan berdialog dengan anak-anak. Melalui kehadiran langsung tersebut diharapkan dapat menanamkan kesan membekas dan dari sentuhan melalui cerita-cerita relawan tersebut, dimana akan terbangun 4 nilai luhur yang kelak akan menjadi pegangan utama anak anak tersebut dalam mencapai cita-cita mereka, yaitu Kejujuran, Pantang Menyerah, Kerja Keras dan Kemandirian. Inilah yang sesungguhnya menjadi tujuan penyelenggaraan Kelas Inspirasi,” kata Koordinator Kelas Inspirasi Medan, Rizky Hermana; didampingi Wakil Koordinator, Ibrena Merry.

Ia menambahkan, pada kegiatan Kelas Inspirasi, para profesional akan terbagi kedalam dua peran yakni sebagai relawan inspirator dan relawan dokumentator. Relawan inspirator merupakan inspirator yang berbagi kisah-kisah profesi yang menginspirasi. Sementara relawan dokumentator adalah relawan yang akan mendokumentasikan proses menginspirasi tersebut, baik melalui media foto maupun video.

“Kelas Inspirasi dilaksanakan dengan memegang teguh 7 Prinsip Dasar, yakni : Suka Rela, Bebas Kepentingan, Bebas Biaya, Terlibat (Turun Tangan) Langsung, Siap Belajar, Siap Bersilaturahmi, dan Tulus,” jelas Rizky.

Lebih lanjut, Wakil Koordinator Kelas Inspirasi Medan, Ibrena Merry mengatakan, sebelum mengajar di Kelas Inspirasi, para profesional juga akan dibekali dasar-dasar mengajar di Sekolah Dasar, manajemen kelas, dan penyusunan lesson plan pada acara Briefing yang akan dilaksanakan pada tanggal 21 Februari 2015. Para relawan terpilih diwajibkan untuk membekali diri bersama-sama lewat Briefing.

“Untuk pendaftaran menjadi inspirator maupun fasilitator sudah dimulai dari 15 Desember 2014 dan akan ditutup pada tanggal 1 Februari 2015, pendaftaran bisa melalui website www.kelasinspirasi.org dengan pilihan kota Medan,” jelas Rena, panggilan akrabnya.

Rena yang pernah menjadi pengajar muda di Maluku Tenggara Barat lewat program Indonesia Mengajar ini, berharap melalui Kelas Inspirasi Medan ini terbangun hubungan baik antara sekolah-sekolah dasar dan para profesional di kota Medan. Diharapkan pula Kelas Inspirasi ini merupakan gerbang awal yang menghantarkan para profesional untuk bersama-sama pemerintah daerah terlibat langsung dalam mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan di kota terbesar ketiga se-Indonesia ini.

“Bahkan Bapak Walikota Medan, Dzulmi Eldin, pun pernah menjadi inspirator di Kelas Inspirasi Medan pertama. Direncanakan, Kelas Inspirasi Medan yang dilaksanakan untuk kali kedua ini akan diikuti 300 orang inspirator dan dokumentator dengan melibatkan 25 SD di kota Medan,” tutup Rena. [KM-01]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.