SERDANG BEDAGAI, KabarMedan.com | Keluarga korban penemuan kerangka di dalam pohon aren memberikan dukungan penuh kepada Polres Sergai untuk mengungkap kasus tersebut hingga terbuka terang benderang.
Melalui kuasa hukumnya, Adian Hariman Siregar menjelaskan, pihak keluarga sepenuhnya menyerahkan penyelidikan kasus ini kepada Polres Sergai, usai Kapolres Sergai AKBP. Jhon Herry Rakuta Sitepu menggelar Konferensi Pers pengungkapan kasus tersebut yang identik dengan M. Yudha Prawira, korban hilang dua tahun silam.
“Kedatangan kita hari ini menanyakan tindak lanjut proses penyelidikan bagaimana proses yang sudah dihadapi, dan kami menyerahkan sepenuhnya hasil penyelidikan dan penyidikan kepada Polres Sergai, kami berikan support agar terungkap”, ujar Adian didampingi Yanti Situmorang dan Ibu korban, Amaliyah di Polres Sergai, Rabu (19/11/2025).
Lebihlanjut Ia mengungkapkan, belum dapat memastikan kasus ini apakah pembunuhan atau bunuh diri, namun ia menyakini Polres Sergai dapat mengungkap kasus ini dan memberikan kepastian hukum kepada keluarga korban.
“Kepada rekan-rekan kami sampaikan belum bisa kami memastikan apakah ada pembunuhan atau bunuh diri. Harapan kami, apabila ini kasus pembunuhan maka segera pelaku ditindak, tapi apabila yang lain juga, kami berharap dapat memberikan kepastian hukum pada keluarga korban ini”, ucapnya.
Senada disampaikan Yanti Situmorang, bahwa sampai detik ini pihak kepolisian masih melakukan proses, dan pihaknya belum bisa memastikan kasus ini pembunuhan.
“Kita belum ada sampai ke sana (dugaan pembunuhan). Kami masih menghormati proses di Kepolisian. Bila ada informasi sekecil apapun ke sana maka akan kami sampaikan”, ujarnya.
Yanti menegaskan, pihak keluarga juga sudah berusaha mencari korban saat hilang, namun kebiasaan korban yang sering balik dan memberi kabar maka dianggap pihak keluarga seperti biasa, namun kali ini berbeda, korban tidak memberi kabar sedikitpun.
Namun demikian, keluarga sudah melakukan pencarian kemana-mana termasuk juga ke orang pintar terkait dengan keberadaan korban yang tidak ada kabar tersebut.
“Jadi jangan ada spekulasi yang menyebut tidak dicari, pihak keluarga sudah melakukan itu, bahkan sampai ke orang pintar”, tandasnya.
Sementara itu Ibu korban, Amaliyah, menyampaikan, pertemuan terakhir dengan korban terjadi pada 18 Agustus 2023 silam, dengan niat mau merantau. Ia mengaku memberikan nasehat kepada Yudha Prawira sebelum korban memutuskan untuk berangkat merantau
“Waktu itu jam 2 lewat dia keluar dari rumah yang ada hubungan dengan narkoba, lalu adiknya bilang itu Abang, makanya saya datangi naik kereta. Habis itu saya bawa ke rumah, habis saya cakap, itu la dia bilang mau merantau, itu la bahasa dia terakhir, jadi kami dari itu gadak lagi bertanya mau dia bawa pakaian mau merantau kemana udah gadak lagi, itu lah terkahir jam 3 itu, dah los kontak sampai sekarang”, kata Amaliyah.
Amaliyah menjelaskan, saat itu ia memberikan nasehat kepada anaknya M. Yudha Prawira, supaya jangan terlibat dengan narkoba karena demi kebaikannya dan keluarga.
“Yang saya sampaikan, kita orang susah jangan buat malu. Dulu kau merantau ke Palembang gadak juganya duitmu, minta juga kau sama Abang mu. Ini kau gabung pulak sama orang narkoba, itu gadak bagusnya anakku. Ustadz sekalipun kalau gabung sama narkoba itu enggak ada bagusnya anakku. Itu la dibilang dia y udah la aku merantau aja, itu lah terakhir bahasa dia”, pungkasnya.[KM-04]














