KJRI Penang : Sektor Formal Terbuka Luas Bagi TKI Di Malaysia

Konjen RI Penang, Taufiq Rodhy (baju batik), melihat langsung ke tempat kerja TKI di Inari-Tech

KABAR MEDAN | Konjen RI Penang, Taufiq Rodhy didampingi Pelaksana Fungsi Penerangan melakukan kunjungan ke Perusahaan Inari-Tech Berhad, Selasa (20/1/2015). Kunjungan tersebut maksudkan untuk mengenal berbagai perusahaan lokal maupun Multi National Corporation yang berlokasi di wilayah kerja KJRI Penang, sekaligus untuk mengetahui jumlah dan keadaan TKI yang bekerja di perusahaan-perusahaan tersebut.

General Manager Inari-tech, Mr. BS Ooi memaparkan bahwa Inari merupakan perusahaan lokal Malaysia yang berkantor pusat di Penang dan memproduksi perangkat lunak elektronik. Setiap bulan, Inari memproduksi 500 juta chips. Chips tersebut merupakan alat pemancar sinyal pada handphone dengan pelanggan utamanya adalah Apple dan Samsung.

”Selain di Penang, Inari juga telah memperluas usahanya di Filipina yaitu di Clark dan Paranaque, selain satu pabrik di Tiongkok. Tahun 2015, Inari akan membuka pabrik baru di Kawasan Industri Batu Kawan, Penang dan ditargetkan akan mulai beroperasi pada akhir tahun 2015. Diperkirakan pabrik baru tersebut akan membutuhkan sekitar 1000 tenaga kerja. Ini akan menambah kesempatan kerja, tidak saja bagi warga lokal tetapi juga bagi warga asing,” kata Ooi.

Ooi menambahkan, dalam proses produksinya, Inari Penang banyak menggunakan bahan baku lokal dan juga ramah lingkungan serta memperhatikan hak-hak para pekerjanya. Inari juga berupaya untuk menerapkan manajemen yang berintegritas dan transparan. 12% dari saham yang terdaftar pada Kuala Lumpur Stock Exchange merupakan saham asing. Inari juga didukung oleh Pemerintah Pulau Pinang berupa pemberian grant dan lahan yang murah.

Konjen RI juga mendorong Inari agar juga dapat menanamkan modalnya dengan membuka pabrik di Indonesia mempertimbangkan bahwa Indonesia merupakan pasar yang potensial untuk produk-produk elektronik.

”KJRI Penang siap membantu apabila Inari memerlukan informasi terkait pekerja Indonesia. Selain memberikan perlindungan dan pembinaan warga Indonesia, tugas utama KJRI Penang juga untuk meningkatkan investasi asing ke dalam negeri,” jelas Taufiq.

Inari merupakan salah satu perusahaan di Pulau Pinang yang memperlakukan pekerja Indonesia dengan baik. Terlihat bahwa Pekerja Indonesia merasa nyaman bekerja pada perusahaan tersebut mengingat pembiayaan untuk proses keberangkatan semuanya ditanggung oleh perusahaan dan diberikan fasilitas yang baik. Rata-rata penghasilan yang diterima pekerja Indonesia sebesar RM 1,285 atau sekitar Rp. 4.550.000,- perbulan dengan gaji pokok minimal RM 900.

Perusahaan yang berlokasi di kawasan industri Bayan Baru Penang tersebut, saat ini mempekerjakan 2.660 orang dengan pekerja asing terbanyak dari Indonesia (934 orang) diikuti oleh Nepal (98 orang), Myanmar (50 orang), Pakistan (40), Bangladesh (35), Vietnam (13), Filipina (3). Kualifikasi pekerja yang dibutuhkan, usia 19 – 35 tahun dengan pendidikan minimal SMA.

Saat ini, mayoritas pekerja Indonesia di Inari berasal dari Wilayah Sumatera Utara dan sekitarnya. Dalam proses rekrutmen pekerja Indonesia, pihak Inari melakukan wawancara dan seleksi di Indonesia.Pihak Inari lebih banyak merekrut pekerja Indonesia karena dapat bekerja dengan baik, mudah beradaptasi serta memiliki kedekatan budaya serta bahasa

Pada kesempatan tersebut, Konjen RI Penang menyampaikan apresiasi kepada pihak perusahaan Inari sebagai perusahaan lokal yang telah berhasil memperluas usahanya dengan menanamkan modalnya ke luar negeri dan juga telah menerima dan mempekerjakan serta memberikan fasilitas yang baik kepada pekerja Indonesia. [KM-01]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.