Konsul Jenderal Jepang di Medan Resmikan Proyek Pembangunan Pusat Pelatihan Integrasi Ternak Sapi di Sergai

Konsul Jenderal Yuji Hamada, Bupati Serdang Bedagai, Wakil Direktur BITRA Rusdiana Adi beserta tamu dari Asian Rural Institute Mr.Steven dan Mrs. Beth

KABAR MEDAN | Konsul Jenderal Jepang di Medan, Yuji Hamada, meresmikan proyek bantuan hibah pembangunan pusat pelatihan integrasi ternak sapi, pembuatan pupuk organik dan biogas di Desa Mangga Dua, Kecamatan Tanjung Beringin, Serdang Bedagai, Sumatera Utara pada hari Selasa, 23 September 2014. Peresmian tersebut ditandai dengan pemotongan pita oleh Konsul Jenderal Jepang di Medan, Yuji Hamada, bersama Bupati Serdang Bedagai, Ir. H. Soekirman.

Penandatanganan kontrak hibah Proyek Pembangunan Pusat Pelatihan Integrasi Ternak Sapi ini dilakukan pada tanggal 10 Maret 2014 melalui program Grant Assistance for Grassroots Human Security Project. Dalam penandatanganan kontrak hibah tersebut, Yayasan BITRA Indonesia menerima hibah sebesar US$ 91.238 (sekitar Rp 1 Milyar). Bantuan tersebut telah digunakan untuk membangun gedung pusat pelatihan integrasi ternak sapi.

Konsul Jenderal Jepang di Medan, Yuji Hamada, dalam sambutannya mengatakan bahwa peternakan Jepang sangat terkenal di dunia, karena selain tanahnya subur, pertanian, kehutanan dan peternakan bio-organik yang terpadu, dapat dilaksanakan. Sumatera pada khususnya, memiliki tanah yang sangat subur dan luas.

Di Sumatera sendiri telah dilaksanakan kerja sama dengan Jepang seperti adanya proyek Super-Sorgum. Di Okinawa, telah dikembangkan spesies tebu pilihan, dimana dalam 4 bulan dapat tumbuh sampai 4 meter, dengan kadar kemurnian alkohol etanol yang tinggi, yang dapat dijadikan bahan bakar. Ampas dari perasan tebu tersebut, mengandung nutrisi yang kaya akan gizi, sehingga dapat dijadikan makanan untuk ternak sapi.

Selain itu, dapat juga dibuat sirup manis. Diharapkan, dengan dikembangkannya Super-Sorgum di tempat ini, akan mampu menyediakan makanan ternak sapi yang berkualitas tinggi, lalu dengan menggunakan teknologi Asian Rural Institute, membesarkan ternak seperti layaknya hati petani Jepang dengan penuh perhatian, bisa dihasilkan Wagyu Indonesia yang mewah.

Beliau juga menambahkan bahwa di pusat pelatihan ini nantinya akan dilaksanakan pelatihan beternak sapi secara intensif, pembuatan pupuk organik yang berbahan dasar alami dan sarana belajar pemanfaatan limbah ternak, sebagai energi alternatif biogas bagi peternak dan petani.

Beliau berharap, melalui pusat pelatihan ini, masyarakat desa, peternak dan petani pada khususnya, bisa mandiri dan kehidupannya bisa sejahtera, melalui peternakan dan pertanian yang berwawasan lingkungan, dengan menerapkan pertanian organik, dalam rangka mewujudkan swasembada daging, swasembada pangan organik dan swasembada energi.

Pemerintah Jepang percaya bahwa investasi teknologi untuk pemanfaatan sumber daya alam serta investasi pendidikan untuk pemanfaatan sumber daya manusia, merupakan hal yang penting. Maka dari itu, kali ini Pemerintah Jepang melaksanakan hal tersebut melalui program Grant Assistance for Grassroots Human Security Projects, sebagai bentuk kerjasama dan dukungan dari masyarakat Jepang kepada masyarakat Indonesia, dimana pajak masyarakat Jepang secara langsung disumbangkan kepada masyarakat Indonesia.

Di akhir sambutannya, beliau berharap revolusi peternakan dan pertanian dapat dimulai dari kerja sama level masyarakat bawah Indonesia-Jepang melalui pusat pelatihan integrasi peternakan sapi di Serdang Bedagai ini. [KM-01]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.