MEDAN, KabarMedan.com | Membangun bisnis startup tidak cukup hanya ide saja, namun ide tersebut perlu riset dan validasi yang benar sebelum ide tersebut diekseusi sebagai sebuah bisnis.
Hal ini dikatakan Angeline Tanty, CO-Founder & CEO Depatu Mentor & Business Activation pada acara talkshow dengan tema “Tech Startup or SMEs Business Digital Penetration in Data Protection”, Kamis (24/11/2022) di Auditorium Politeknik Wilmar Bisnis Indonesia.
Angeline mengatakan ide timbul berawal dari masalah yang muncul. Para pebisnis yang maju dan berhasil memiliki mindset bahwa selalu ada peluang emas disetiap masalah atau keadaan.
“Jadi harus memiliki pikiran yang mau menganalisis setiap masalah yang timbul untuk menemukan solusi yang bisa dijadikan sebagai peluang dalam ide bisnis,” ujarnya.
Ia menambahkan, ide sebuah bisnis tanpa eksekusi bisa dikatakan gagal. Mencari mentor dan riset adalah hal yang utama untuk dilakukan sebagai eksekusi dari ide startup yang dimiliki, setelah itu kita melakukan prototyping serta memikirkan produk tersebut agar bisa berkembang secara skala besar.
Ferry Haris, CEO & Founder Feha Internasional Consulting yang berdomisili di Amsterdam, Belanda ikut menjadi narasumber pada acara diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa (HIMA) Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak (TRPL) Politeknik Wilmar Bisnis Indonesia.
Ia mengatakan, sebuah startup bisa dikatakan berhasil apabila memberikan sumbangsih kepada negara dalam bentuk pajak.
Sebagai contoh, di negara kincir angin yakni Belanda, para pengusaha bisnis memberikan sumbangsihnya kepada negara berupa pajak hingga mencapai 52% dari keuntungan yang mereka dapatkan.
Perusahaan walaupun memiliki hanya beberapa pegawai, tapi memiliki revenue dan profit margin bisa mencapai diatas 50% merupakan perusahaan yang sukses.
Ferry juga menambahkan dalam membuat startup perlu mempertimbangkan data protection. Ada empat hal yang perlu diketahui yakni protection, detection, verification dan reaction. Data protection, privacy, cybersecurity, programming sangat perlu dipahami dalam menjalankan bisnsi startup.
Ketua Program Studi TRPL Politeknik WBI, Muslim Ramli menyampaikan terima kasih atas kehadiran anak-anak muda dari berbagai kalangan.
“Saya tidak menyangka acara ini bisa dihadiri lebih dari 200 orang. Muslim juga mengatakan peserta yang hadir perlu membangun relasi/jejaring pertemanan dari berbagai kalangan untuk mencapai keberhasilan dalam apa yang dicita-citakan khususnya dalam membangun startup”, ujarnya.
“Oleh karena itu, moment hari ini perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya, apa yang perlu digali dalam seminar hari ini dalam membangun bisnis startup, agar menggali informasi sebanyak-banyaknya tentang cara membangun Bisnis startup kepada narasumber dan saling berkenalan antar sesama peserta yang hadir untuk membangun relasi,” tutupnya.
Acara ini sendiri dihadiri ratusan mahasiswa dan pelajar dari berbagai kampus maupun Sekolah di Provinsi Sumatera Utara (STMIK TIME, Universitas Negri Medan, UMM, SMA Santa Luna, Universitas Malikusaleh) serta kalangan profesional (Indomacro).[KM-04]