Mendag: Ekonomi Nasional Mulai Pulih Seiring Ekspor Senilai 35,03 Triliun Rupiah

JAKARTA, KabarMedan.com | Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi memimpin pelepasan ekspor senilai 35,03 Triliun Rupiah atau setara dengan USD 2,44 miliar. Dalam pelepasan ekspor ini, Mendag Lutfi menegaskan bahwa ekonomi nasional mulai pulih.

Momentum ini menurutnya harus terus dijaga secara serius agar perekonomian Indonesia bisa lebih cepat bangkit dan tumbuh.

“Hari ini, saya melepas ekspor senilai 35,03 triliun rupiah secara serentak di 18 titik di 62 Kabupaten/Kota di 26 Provinsi di Indonesia secara hibrida. Pelepasan ekspor ini merupakan kolaborasi dan kerjasama dari seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah pusat, daerah dan para pelaku usaha untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional, serta meningkatkan kinerja ekspor nasional. Saya berharap pelepasan ekspor ini dapat memotivasi kalangan dunia usaha untuk terus mempertahankan dan memperluas pasar ekspornya,” jelas Lutfi.

Mendag Lutfi memimpin pelepasan ekspor dalam acara “Pelepasan Ekspor Akhir Tahun 2021” yang dilaksanakan secara hibrida yang diikuti 278 eksportir dari 62 Kabupaten/Kota di 26 provinsi, Kamis (23/12/2021) dengan lokus utama di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Karawang International Industrial City, Jawa Barat.

Pemerintah, lanjut Lutfi, didorong untuk fokus pada peningkatan kinerja ekspor dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional.

“Secara simultan, pertumbuhan ekspor yang signifikan juga akan mendorong inovasi dan peningkatan kualitas industri dalam negeri. Kedua hal ini merupakan fondasi utama untuk memulihkan ekonomi nasional dan mewujudkan cita-cita Indonesia Maju 2045,” tegas Lutfi.

Lutfi menyampaikan, Kementerian Perdagangan sering bertemu dan berdiskusi dengan eksportir.

“Kami selalu memotivasi para pelaku usaha untuk berani mengeksplorasi peluang pasar baru di kawasan emerging markets dan pasar nontradisional. Terlebih dengan adanya ketidakpastian di negara-negara pesaing, kita justru dapat memanfaatkan potensi ekspor yang selama ini belum dioptimalkan seperti Afrika Selatan, Asia Barat, Eropa Timur dan negara-negara di kawasan Oceania,” tutur Lutfi.

Lutfi menerangkan pertumbuhan ekspor nonmigas yang terus menerus surplus hingga akhirnya meraup nilai ekspor bulanan tertinggi sepanjang sejarah ini, bukan hanya hasil kerja keras pemerintah pusat, tetapi juga para eksportir dan pemerintah daerah.

“Maka dari itu, acara hari ini sekaligus bentuk apresiasi kepada pemerintah di tingkat provinsi, kota maupun Kabupaten yang sehari-hari melayani kebutuhan para eksportir,” terang Lutfi.

Selain lokus utama di Karawang, Jawa Barat, terdapat 17 titik pelepasan yang terkoneksi langsung secara daring yang meliputi Pangkal Pinang (Bangka Belitung), Pelalawan dan Pekanbaru (Riau), Lampung, Bogor dan Bekasi (Jawa Barat), Salatiga, Boyolali dan Semarang (Jawa Tengah), Gresik dan Sidoarjo (Jawa Timur), Yogyakarta, Mataram (NTB), Pontianak (Kalimantan Barat), Samarinda (Kalimantan Timur) serta Serang dan Banten (Jawa Barat).

Secara keseluruhan, terdapat 26 Provinsi yang mendukung acara Pelepasan Ekspor Akhir Tahun 2021.

Adapun provinsi tersebut adalah Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Riau, Bengkulu, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Secara kumulatif, kinerja ekspor Indonesia pada Januari sampai November 2021 mencapai USD 209,16 miliar atau naik sebesar 42,62 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020.

Sementara itu, neraca perdagangan Indonesia bulan November 2021 mengalami surplus USD 3,51 miliar yang sekaligus melanjutkan tren surplus secara berurutan sejak Mei 2020, dan tercatat sebagai nilai ekspor bulanan tertinggi sepanjang sejarah.

Produk ekspor nonmigas dari Indonesia yang menerima permintaan tertinggi di pasar dunia meliputi lemak dan minyak hewan/nabati, bahan bakar mineral, besi dan baja, mesin dan perlengkapan elektrik beserta bagiannya, serta karet dan produk karet.

Sedangkan lima negara yang menjadi pasar tujuan ekspor terbesar adalah Tiongkok (USD 46 miliar), Amerika Serikat (USD 23,13 miliar), Jepang (USD 15,18 miliar), India (USD 11,87 miliar) dan Malaysia (USD 9,66 miliar).

Lutfi juga menyampaikan apresiasinya kepada PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia yang telah mendukung acara pelepasan ekspor ini.

“Secara khusus, kami menyampaikan terima kasih kepada PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia yang telah menyediakan tempat sebagai lokus utama acara Pelepasan Ekspor Akhir Tahun 2021,” tandasnya. [KM-07]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.