Menwa Mahatara Pemprov Sumut Audiensi Dengan Wagubsu

KABAR MEDAN | Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Ir H Tengku Erry Nuradi MSi menekankan kepada Resimen Mahasiswa (Menwa) Mahatara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut untuk memperkuat pendidikan berkarakrer dan semangat kebangsaan kepada anggotanya. Pendidikan karakter dan semangat kebangsaan dinilai akan memperkokoh rasa nasionalisme dan bela negara.

Hal tersebut disampaikan Wagub Sumut Tengku Erry Nuradi saat menerima audiesi Komandan Resimen (Danmen) Menwan Mahatara Pemprov Sumut Dedi Holden Simbolon, Asisten Pengamanan (Aspam) Mahatara Frikson Joni Purba, Deni Douglas Tambunan dan pengurus satuan lainnya diruang kerjanya kantor Gubernur, Jl. Diponegoro Medan, Kamis (25/9/2014).

Sementara Wagub Tengku Erry didampingi Kepala Bidang (Kabid) Kementerian Pendidikan Tinggi (Mendikti) Dinas Pendidikan Provinsi Sumut August Sinaga, perwakilan Kepala Badan (Kaban) Kesatuan Bangsa Politik dan Perilidungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Provinsi Sumut Malentina dan Kabid Aptel Diskominfo Provinsi Sumut Eli Suhaeriyah.

Dalam kesempatan tersebut, Erry menyatakan, rasa nasionalisme dan bela negara generasi muda saat ini makin tergerus oleh jaman dampak negative dari globalisasi. Untuk itu, Menwa sebagai oraganisasi yang menekankan pada disiplin tinggi harus membekali anggotanya dengan pendidikan karakter dan bela negara.

“Pendidikan tinggi dan universitas umum saat ini tidak lagi mengadopsi disiplin ala militer. Mahasiswa tidak mendapatkan pendidikan bela bangsa yang cukup. Dengan begitu, peran Menwa sangat dibutuhkan untuk berperan mengisi kekurangan itu,” harap Erry.

Baca Juga:  Pasangan Pengedar Sabu di Labusel Ditangkap di Kamar Kost

Erry juga menyarankan Menwa Mahatara untuk menyusun berbagai program kegiatan yang dapat membekali anggotanya dengan berbagai keahlian, termasuk merangkul TNI dan Polri dalam latihan bela negara.

“Sangat bagus jika Menwa secara berkala melakukan latihan bersama, baik dengan prajurit TNI maupun Polri. Kegiatan tersebut juga dapat menumbuhkan rasa nasionalisme yang kuat, selain membekali anggota dengan wawasan kenegaraan,” saran Erry.

Dalam audiensi tersebut, Erry juga mengulas tentang pengorbanan para pejuang dalam merebur kemerdekaan dari tangan penjajah. Meski hanya dilengkapi senjata hasil rampasan, para pejuang bersatu mewujudkan cita-cita bersama yakni keluar dari penindasan dan penjajahan.

“Kebersamaan adalah kekuatan. Itu yang dilakukan para pejuang kita terdahulu. Saat ini kita telah merdeka. Tetapi tidak merdeka secara utuh. Kita menyadari bangsa kita saat ini masih terus dijajah, baik itu lewat budaya, gaya hidup maupun menurunnya rasa nasionalisme akibat globalisasi,” papar Erry.

Tidak lupa Erry memberi semangat kepada pengurus Menwa Mahatara untuk terus berkarya demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan belajar serius, menjauhi narkoba, selalu berkreativitas dan berinovasi.

Pemprov Sumut sendiri melalui Disdik juga mendukung berbagai kegiatan yang dilakukan organisasi kemahasiswaan dengan adanya Seksi Pendidikan Tinggi dibawah Bidang Pendidikan Tinggi. Sebagian besar kegiatan kemahasiswaan telah ditampung di Disdik Pemprov Sumut.

Baca Juga:  Hari ke 10 Operasi Patuh Toba 2024, Kejadian Laka Lantas dan Pelanggaran Menurun

“Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mendukung program Menwa Mahatara. Begitu juga seluruh komponen masyarakat di Sumut. Menwa adalah satu dari sekian elemen yang mewarnai kesuksesan Sumut dimasa mendatang,” sebut Erry.

Sementara Danmen Mahatara Dedi Holden Simbolon menjelaskan, Menwa Mahatara merupakan organisasi yang berorientasi pada stabilitas dan dinamisator kampus. Selain itu, organisasi tersebut juga membekali mahasiswa-mahasiswa pendidikan kepemimpinan, cinta tanah air dan karakter kebangsaan.

“Menwa Mahatawa adalah wadah bergabung seluruh Menwa Tingkat Provinsi Sumut, gabungan dari universitas dan sekolah Tinggi yang ada di Sumut. Sejak reformasi, ada 11 kampus yang bergabung. Kami berharap beberapa kampus lain yang belum bergabung untuk mengirimkan perwakilannya masuk ke Menwa Mahatara,” harap Dedi.

Dedi juga mengatakan, pendidikan akademi tidak cukup sebagai bekal mengarungi masa depan. Namun juga diperlukan kecerdasan dalam pengabdian dan bela negara. Kemampuan tersebut dapat menangkal penjajahan teselubung yang terus menggerogoti generasi muda di masa mendatang. [KM-03]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.