MEDAN, KabarMedan.com | Hobi, adalah satu kata yang tidak bisa dilepaskan dari diri siapa pun. Semua orang dari golongan apa saja pasti memiliki hobi. Melakukan hobi sendiri sangatlah penting untuk relaksasi, sekedar bersantai atau bahkan menghasilkan rupiah. Sama halnya seperti Silvadia Suci Utami atau biasanya kerap disapa Silva. Dia berhasil menyulap hobinya, yaitu berbicara menjadi pundi-pundi rupiah.
Gadis cantik kelahiran 24 Desember 1996 ini, memulai hobi dan bakat berbicaranya sejak duduk di bangku SMA. Awalnya Silva yang suka mendengarkan radio kerap menirukan ulang apa yang dikatakan oleh penyiar saat bersiaran radio.
Orang-orang di sekeliling Silva pun menyadari bakatnya dalam berbicara cukup baik, dan menyarankannya untuk menjadi seorang MC/Announcer. Dari situlah Silva mulai semakin mengasah bakatnya dalam berbicara. Silva pun mulai mencoba memasuki dunia MC, hingga sekarang menjadi seorang MC freelance di berbagai acara seperti wedding party, wisuda, acara talkshow dan seminar, launching produk, serta press conference di Kota Medan.
“Di tahun 2016, selain menjadi seorang MC, Silva juga mulai mencoba menjadi seorang announcer di salah satu radio di Kota Medan, yaitu M-Radio 91,6 FM. Berbekalkan bakat berbicara, Silva menjadi announcer selama kurang lebih satu tahun di radio tersebut,” katanya, Rabu (23/5/2018).
Tak hanya itu, Silva juga mulai merambah ke dunia public speaking sebagai pemateri atau trainer di berbagai acara, dan tak jarang menjadi seorang juri di berbagai kompetisi.
“Bayaran yang di dapatkan Silva, mulai dari hanya kata terima kasih, di bayar perjam, hingga sekarang budget peracaranya mencapai angka Rp1,5 juta. Silva sejak kelas 2 SMA sudah harus membiayai kehidupan sendiri karena permasalahan keluarga, dan membuat Silva semakin tertantang untuk bisa menjadi orang yang mandiri dan sukses,” ujarnya.
Silva yang juga masih berstatus mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi FISIP USU, merasakan sulitnya membagi waktu antara pekerjaan, kuliah, keluarga dan teman. Yang semuanya ingin bisa bercengkrama dan mendapatkan perhatian tersendiri. Tetapi dia tetap mengutamakan pendidikannya di atas semua kesibukan pekerjaannya. Baginya, ketika menjalani apa pun yang disukai dengan ikhlas maka semua terasa enjoy dan mudah.
“Ketika hobi dijadikan pekerjaan dan di bayar, maka itu merupakan suatu kebahagiaan yang tak terhingga oleh apa pun juga. Melakukan hobi yang dibayar merupakan suatu anugerah terbesar dalam hidup karena kita dibayar untuk apa yang kita sukai,” pungkasnya. [KM-01]