Miftahudin Mukson Sesalkan Kericuhan Usai Laga Persiraja versus PSMS Medan di Stadion Harapan Bangsa

MEDAN, KabarMedan.com | Pelatih PSMS Medan Miftahudin Mukson menyesalkan kericuhan yang terjadi usai pertandingan Persiraja Banda Aceh versus PSMS Medan yang berakhir imbang 0-0 pada lanjutan Liga 2 di Stadion Harapan Bangsa Aceh, Sabtu (18/11/2023) malam.

Para punggawa Kinantan, tertahan di dalam Stadion hingga larut malam akibat diteror para penonton yang hadir dengan lemparan botol dan batu ke arah pemain.

Bahkan kapten PSMS, Rahmat Hidayat mengalami lebam dan luka di Kepala bagian depan, diduga akibat dipukul salah-seorang manajemen Persiraja bersama beberapa rekannya.

“Perlu saya sampaikan di sini kita main bola 90 menit, saya orang Indonesia berusaha memperbaiki sepakbola Indonesia tapi kalo seperti ini gak mungkin la saya sendiri. Pemain saya dikeroyok dihantam di ruang sempit seperti itu, petugas gak ada sama sekali”, ujarnya pada sesi Post Match Conference usai laga.

Baca Juga:  Apartemen Teluk Mengkudu Juara Turnamen Sepakbola Kades Usai Libas Perbaungan 3-1

“Kita mau perang atau main bola, Saya jujur kalo ada pemain saya yang salah saya minta maaf. Tapi saya sebagai pelatih tidak pernah mengajarkan hal-hal yang negatif”, imbuhnya.

Terkait dengan pemain yang terluka, Ia akan berkordinasi dengan dokter soal kondisinya tersebut. Ia berharap kondisinya tidak terlalu parah.

“Saya akan cek lagi, karena saya akan tanya lagi ke dokter, mudah-mudahan gak ada la (tidak parah), olahraga ini, sepakbola tontonan yang bagus kami berusaha memberikan tontonan yang bagus”, ucapnya.

Soal pertandingan Ia mengaku, penampilan anak asuhnya pada laga itu sudah tampil dengan baik, meski belum berhasil memenangkan pertandingan. Ia berjanji akan memperbaiki dan mengevaluasi agar lebih baik lagi pada paga berikutnya.

Baca Juga:  Apartemen Teluk Mengkudu Juara Turnamen Sepakbola Kades Usai Libas Perbaungan 3-1

Sementara itu pemain PSMS Medan, Rahmat Ilahi mengaku dirinya bermain kurang maksimal pada laga itu, hal itu disebabkan karena kerasnya permainan dan ditambah lagi dengan teror dari penonton yang membuat mereka tak nyaman.

“Dari saya mungkin kurang maksimal untuk mencari poin, sedangkan suasana begini jadi gak enak, kami padahal cuma mau main bola aja sedangkan di luar kayak mau perang jadi kami gak aman”, ujarnya.

Ia berharap, usai laga ini mereka seperti biasa bisa pulang ke hotel dengan aman agar dapat beristirahat dengan segera.[KM-04]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.