MUI Kota Medan Tanggapi Kepling yang Ngamuk Pecahkan Kaca Musala

MEDAN, KabarMedan.com | Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan tanggapi kasus keributan di sebuah musala setelah viralnya sebuah video yang bernarasi Kepala Lingkungan (Kepling) VII Kecamatan Medan Area Muhammad Teguh Rhadi mengamuk dan pecahkan kaca.

Keributan yang terjadi di Musala Al-Amanah tersebut berawal dari rencana pembangunan dan pelebaran bangunan di atas tanah wakaf.

“Musala Al-Amanah itu berdiri di atas tanah wakaf dan didekatnya ada tanah kosong yang biasa digunakan warga untuk berkegiatan. Keributan mulai terjadi saat pelebaran bangunan musala dilakukan,” ujar Ketua MUI Kota Medan Hasan Mastum, Selasa (5/10/2021).

Baca Juga:  Kasus Penipuan Berjalan Lambat, Suplier Makanan Minta Keadilan

Hasan menyebut masyarakat tidak setuju atas tindakan tersebut dengan alasan tanah itu digunakan untuk kepentingan masyarakat umum sehingga terjadi keributan.

“Keterangan dari masyarakat bahwa dari pewaris yang memiliki tanah wakaf menyebut bahwa lahan itu digunakan untuk kepentingan umum. Karena kan si yang membuat wakaf ini kan sudah meninggal,” tutur Hasan.

Sementara itu, Kepling Muhammad Teguh mengatakan dirinya memecahkan kaca musala dengan tujuan melerai warga yang tengah ribut menolak pelebaran bangunan.

Baca Juga:  Kasus Penipuan Berjalan Lambat, Suplier Makanan Minta Keadilan

“Saya antisipasi mereka yang mau betumbuk itu, sebagai orang tua dan kepling, cara meredamnya ya saya lempar,” ucap Teguh.

Teguh juga menyebut perbaikan dan rencana pelebaran musala tersebut juga tidak berkoordinasi dengannya sebagai Kepala Lingkungan.

“Suka-suka mereka saja membangun tanpa menghiraukan saya sebagai Kepling,” tukasnya. [KM-06]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.