PDSI Ajak Terawan Bergabung, Sebut Dukung Inovasi Terapi Cuci Otak

Foto: Ist

JAKARTA, KabarMedan.com | Ketua Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI) Brigjen TNI (Purn) dr. Jajang Edi Priyanto mengatakan pihaknya telah mengadakan pertemuan dengan mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.

Pada pertemuan yang digelar pada Jumat (13/5/2022) itu, Jajang menyebut Terawan telah setuju dan berkenan bergabung dengan PDSI.

“Ini merupakan inisiatif dari kami meminta kesediaan beliau untuk bergabung. Dan kami siap menjadi rumah baru untuk beliau,” ujar Jajang pada Sabtu (14/5/2022).

Tak tanggung-tanggung, Jajang mengatakan Terawan nantinya akan menjadi pengurus pusat. Meski belum secara resmi, namun Jajang menyebut Terawan telah bergabung secara administratif.

“Dengan kapasitas hebat beliau nggak mungkin hanya menjadi anggota biasa, seperti dokter biasa. Kita menawarkan beliau untuk menjadi pengurus pusat,” tuturnya.

Jajang pun menegaskan bahwa PDSI ke depan akan mendukung inovasi-inovasi yang dilakukan oleh Terawan di bidang kesehatan.

“Kita akan mewadahi apapun inovasi-inovasi beliau, kita dukung, kita lengkapi dan kita sempurnakan. Paling tidak DSA bisa jadi gold therapy untuk terapi stroke. Kita juga mengusahakan itu tidak hanya dinikmati oleh para pejabat saja, tetapi juga kepada masyarakat luas,” katanya.

Sebelumnya, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memecat Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto setelah mengadakan rapat sidang khusus Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK).

“Memutuskan, menetapkan, pertama, meneruskan hasil keputusan rapat sidang khusus MKEK yang memutuskan pemberhentian permanen Prof Dr dr Terawan Agus Putranto, SpRad(K), sebagai anggota IDI,” bunyi keputusan tersebut dalam video yang dilihat pada Minggu (27/3/2022).

Poin keputusan tersebut dibacakan pada Muktamar ke-31 IDI di Banda Aceh pada Jum’at (25/3/2022) lalu. Ketetapan tersebut, dalam hal ini pemberhentian Terawan akan dilaksanakan oleh PB IDI selambat-lambatnya 28 hari kerja.

Konflik dan perseteruan antara Terawan dengan IDI sebenarnya sudah berlangsung sejak lama. Di tahun 2015 lalu, Terawan menerapkan terapi cuci otak saat ia menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto serta Dokter Kepresidenan Republik Indonesia. Saat itu, Terawan mengklaim sebanyak 40 ribu orang telah mencoba pengobatannya tersebut.

Menggunakan alat Digital Substraction Angiography (DSA), IDI mengungkap bahwa metode yang dilakukan Terawan belum teruji secara ilmiah. Namun, Terawan terus melakukan promosi secara masif. [KM-06]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.