Pedagang Pekan Lelo Kembali Dihadang Berjualan

SERDANG BEDAGAI, KabarMedan.com | Ketegangan pedagang Pekan Lelo dengan personil Satpol-PP Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) kembali memuncak setelah para pedagang kembali dihadang untuk berjualan, Minggu (31/10/2021).

Ketegangan dipicu lantaran truk tronton BE 9252 AJ warna hijau terparkir tepat di pintu masuk Pekan Lelo Desa Firdaus Dusun X Kecamatan Sei Rampah-Sergai, sehingga menutup akses pedagang untuk masuk.

Menurut para pedagang, truk tersebut sudah di lokasi sejak subuh pukul 04.00 Wib, dan pengemudinya pergi entah kemana menggunakan mobil Avanza berwarna putih.

Para pedagang menduga, truk tronton sengaja diparkirkan tepat di depan pintu masuk dengan alasan rusak supaya pedagang tidak bisa masuk ke lokasi Pekan Lelo untuk berjualan seperti biasa.

Berbagai upaya dilakukan para pedagang untuk membuka akses mereka agar bisa masuk ke lokasi, mulai dari bersitegang dengan Satpol-PP hingga melakukan aksi dramatis meminta bantuan dari truk yang melintas dengan menaiki kepala truk dan mengibarkan bendera merah putih.

Tak lama berselang truk yang menghalangi pintu masuk Pekan Lelo pun berhasil digeser berkat bantuan dari truk yang melintas tadi, mendorong bagian belakang tronton dengan dibantu para pedagang dan dikawal ketat oleh Satlantas Polres Sergai.

Setelah berhasil digeser, satu persatu mobil pedagang memasuki lokasi, namun masih juga dihadang oleh personil Satpol-PP yang kembali membuat blokade, sehingga terjadi dorong-dorongan dan nyaris kontak fisik.

Baca Juga:  Kasus Penipuan Berjalan Lambat, Suplier Makanan Minta Keadilan

Satu persatu mobil dan kenderaan pedagang terus dihadang, hingga membuat suasana semakin memanas, hingga akhirnya para pedagang berhasil masuk dengan nekatnya sampai personil Satpol-PP menarik blokade dan mundur dari lokasi.

Alfian (51) salah seorang pedagang Pekan Lelo mengatakan, Minggu lalu telah dilakukan perbincangan antara pedagang dengan Pemkab Sergai melalui Kabag Hukum, Abdul Hakim Harahap yang turun ke lokasi namun hingga kini hasilnya belum jelas.

Dalam perbincangan itu katanya, para pedagang mau direlokasi ke Pasar Rakyat di Sei Rampah tapi Pekan Lelo tetap dibuka.

“Kami rela berjualan di Pasar yang baru itu, tapi kami jangan diganggu di sini, selain hari Minggu kami bersedia buka di sana, itu sudah usulan kami, tapi itu tidak jelas apakah disetujui atau tidak, sampai sekarang tidak ada keputusan”, kata Alfian saat diwawancarai.

“Minggu lalu kami tidak dihadang karena ada negoisasi dengan Kabag Hukum, namun nampak-nampaknya apa yang kami usulkan ke dinas kemungkinan tidak diterima dan mereka kepinginnya Lelo ditutup”, katanya.

Dari dulu kata Alfian dirinya sudah bertanya ke Camat meminta kejelasan, Perda mana yang melarang mereka untuk berjualan di Pekan Lelo. Kalau ada Perda dan aturannya jelas dan berkekuatan hukum tetap, mereka bersedia untuk pindah, namun sampai sekarang tidak jelas.

Baca Juga:  Warga Dusun Lembah Sari Tuntut Penutupan Galian C Ilegal di DAS Sungai Ular

Ia juga menjelaskan bahwa para pedagang terus dihadang untuk berjualan seperti yang terjadi pada hari ini, dengan alasan adanya truk tronton yang rusak di depan pintu masuk Pekan Lelo diduga untuk menutup akses pedagang.

“Tengoklah kayak gini, dari pagi tronton itu diparkir disini, setelah itu katanya supirnya pergi entah kemana, entah memang rusak ataupun sudah direkayasa, hanya Tuhan la yang tau itu”, ujar Alfian.

“Apalah tujuannya kayak gini, kami disini hanya berjualan untuk mencari makannya, anak saya ada kuliah, dan yang lain untuk hidup sehari-hari, kenapa kok dilarang-larang, ada apa sebenarnya dengan Lelo ini, jadi pertanyaan juga bagi saya”, ucap Alfian.

Yang jelas katanya, mereka berharap agar Pekan Lelo tetap dibuka seperti biasa di hari Minggu, karena mereka sudah merasa nyaman berjualan disitu selama 20 tahun dan jika itu disetujui maka mereka bersedia mendukung untuk relokasi di Pasar Rakyat Sei Rampah.

Sementara itu Kabag Hukum Setdakab Sergai, Abdul Hakim Harahap yang ditemui disekitar lokasi, enggan memberikan komentar saat diminta keterangannya terkait upaya relokasi pedagang Pekan Lelo.

“Saya tadi cuma nengok-nengok ajanya sekalian beli rokok, lihatlah saya juga cuma pakek sandal jepit, cuma nengok-nengok ajanya”, ucapnya.[KM-04]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.