KABAR MEDAN | Maraknya aksi perampokan yang terjadi di Kota Medan belakangan ini dinilai karena telah berubahnya nilai kehidupan dan budaya masyarakat itu sendiri.
“Selain faktor ekonomi, nilai kehidupan dan budaya masyarakat Kota Medan juga telah bergeser. Hal inilah yang tidak pernah disikapi realistis oleh tokoh masyarakat dan pihak kepolisian,” kata pengamat Sosiologi asal USU, Agus Suryadi, Senin (25/8/2014).
Dikatakannya, buruknya kinerja kepolisian juga sangat berpengaruh atas maraknya tindak kejahatan perampokan yang terjadi di kota Medan.
“Masyarakat melihat kinerja polisi dalam menangani setiap kasus selalu tebang pilih, sehingga masyarakat memiliki niat untuk melakukan kejahatan karena tidak percaya terhadap kinerja kepolisian,” jelasnya.
Untuk itu, ia berharap kepada pihak kepolisian dan tokoh masyarakat untuk dapat membenahi keadaan ini. Hal ini dilakukan untuk menimbulkan kembali kepercayaan masyarakat. [KM-03]