Pengungsi Afghanistan Minta Solusi Permanen dari UNHCR

MEDAN, KabarMedan.com | Pengungsi Afghanistan meminta solusi permanen kepada Komisioner Tinggi untuk Pengungsi (UNHCR) saat unjuk rasa di depan kantor organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu di Medan, Senin (1/11/2021).

Koordinator aksi, Muhammad mengatakan warga Afghanistan sudah lebih dari 10 tahun tinggal di Indonesia, termasuk di Kota Medan.

Muhammad menyampaikan bahwa situasi negaranya sekarang sudah jelas tidak aman.

“Kita juga sudah melakukan beberapa kali aksi damai ke lokasi yang berbeda dan satu pun tidak mendengar suara kami. Karena itu, kami akhirnya datang ke kantor UNHCR,” ujarnya usai menyampaikan aspirasinya.

Beberapa jam berorasi, sampai sekarang perwakilan dari organisasi internasional itu tak kunjung turun untuk menemui pengunjuk rasa sebagai upaya memberi solusi.

Baca Juga:  Dicopot Dari Jabatan Sekda, Sulaimi : Tidak Ada Unsur Politik

“Kita sudah lama menunggu, tapi tidak ditemui. Kami pun memutuskan untuk menginap di sini. Karena, kami sudah minta agar mereka turun, tapi tidak didengar. Kami akan tetap di sini sampai kami dapat jawaban yang jelas dan kami ingin segera keluar dari hidup yang tidak jelas,” tegas Muhammad.

Muhammad menambahkan, mereka sebenarnya sudah diberi tiga pilihan oleh UNHCR, pertama kembali ke Afghanistan, namun itu jelas tidak bisa, karena negara itu sedang tidak baik. Kedua di dalam 10 tahun itu pengungsi tidak ada pengawasan.

“Kami hanya masuk asrama, makan tidur. Kami juga tidak mau seperti itu. Ketiga, mereka harus merelokasikan kami ke negara ketiga, yang sudah menandatangani konvensi pada 1951 untuk menerima pengungsi,” ucapnya.

Baca Juga:  Deputi BGN Tinjau Dua Dapur Umum Program Makan Bergizi Gratis di Sergai

Namun, menurutnya, hanya UNHCR yang dapat memperkenalkan mereka kepada negara-negara itu.

“Namun sekarang, mengapa mereka tidak bicara, kenapa tidak mengambil tindakan? Permintaan kami pada mereka, tolong cari solusi yang permanen untuk saudara-saudara kami di Indonesia,” harap Muhammad.

Pada kesempatan itu, ia juga meminta kepada pemerintah Indonesia agar membantu mereka mengatasi permasalahan tersebut.

Dalam aksi ini, selain anak muda, orangtua terdapat juga beberapa anak di bawah umur, termasuk balita. [KM-07]

 

 

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.