Perekonomian Kena Dampak Pandemi, Bobby: Perlunya Digitalisasi UMKM Kota Medan

MEDAN, KabarMedan.com | Masa pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia sejak awal Maret lalu membuat beberapa sektor perekonomian melemah atau bahkan lumpuh total.

Salah satu bahasan yang dihadirkan dalam kegiatan debat kandidat tahap pertama oleh Komisi Pemilihan Umum Kota Medan tadi adalah tentang membangkitkan UMKM ketika masa pandemi maupun pasca pandemi.

Menurut Calon Wali Kota nomor urut dua, Bobby Nasution, mengatakan bahwa kehadiran Covid-19 memberikan beberapa pelajaran yang dapat ditelaah.

“Yang pertama adalah hari ini Kota Medan terutama di sektor UMKM belum ada namanya digitalisasi. Pandemi Covid-19 membatasi aktivitas kita, pertemuan secara langsung, pertemuan tatap muka. Ini bisa dipecahkan dengan solusi digitalisasi,” katanya, Sabtu (7/11/2020).

Digitalisasi untuk mempermudah transaksi dan komunikasi dirasanya perlu untuk dipahami dan dikuasai oleh masyarakat Kota Medan agar tetap menjalankan roda ekonomi di masa pandemi.

“UMKM kedepan, bersama dengan saya dan Bang Aulia Rachman akan kita kenalkan dengan digitalisasi. Harus paham menggunakan handphone yang ada di tangan, menjadi penambahan pendapatan untuk masyarakat Kota Medan,” ujar Bobby.

Mantu Presiden RI Joko Widodo tersebut juga menyayangkan literasi digital yang ada di Kota Medan.

“Pelatihan-pelatihan yang ada di Kota Medan belum merujuk pada digitalisasi, belum merujuk pada 4.0,” ucapnya.

Sementara itu pasangan Bobby Nasution, Aulia Rachman mengatakan bahwa keberadaan data yang tidak konkrit menimbulkan ketidak adilan di dalam masyarakat.

“Kita akan melakukan pendataan ulang. Pendataan ini mengingatkan kita atas ketidak adilan yang dirasakan saat ini oleh masyarakat atau UMKM di Kota Medan,” katanya.

Ia juga menyampaikan wacana pemangkasan struktural Birokrasi untuk memastikan keadilan kepada masyarakat yang berhak menerima bantuan.

“Sistem Birokrasi kita juga harus pangkas. Kita harus buat yang seapik mungkin. Ini berkaitan dengan ketidak adilan. Keluhan ini sering kita dengar; kenapa orang-orang itu aja yang menerima bantuan. Ini jangan kita biarkan seperti yang lalu. Kita harus rubah,” pungkas Aulia. [KM-06]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.