MEDAN, KabarMedan.com | Juru Bicara tim Bobby Nasution – Aulia Rachman beberapa waktu lalu mengomentari pemberitaan Akhyar yang diduga melakukan upaya menghalang-halangi petugas Panwascam Medan Deli. Sugiat Santoso mengatakan bahwa Calon Wali Kota nomor urut satu tersebut memiliki gangguan psikologis. Hal tersebut lantaran menurutnya Akhyar tidak bisa mengontrol amarah di depan publik.
“Itu mengomentari terkait laporan Panwas Medan Deli yang melaporkan perilaku Akhyar yang menghalang-halangi petugas Panwas pada saat acara itu kan, sampai ada berita Akhyar mau memukul salah satu petugas Panwas. Itu kan peristiwa itu kan, ada beberapa peristiwa juga yang memperlihatkan Akhyar tidak bisa mengontrol emosi didepan publik,” kata Sugiat, Jum’at (6/11/2020).
Tim Pemenangan Akhyar Salman melalui Sekretaris Jendralnya, Wasis Wiseso Pamungkas mengatakan bahwa mereka keberatan dengan pertanyaan Sugiat Santoso yang dinilai tidak memilik dasar dan porsi secara benar dalam berkomentar. Menanggapi hal tersebut, Sugiat menyampaikan bahwa alasan ia berkata seperti itu adalah amarah Akhyar yang meluap di depan publik.
“Sebagai seorang pemimpin, seharusnya kan dia harus punya tingkat kesabaran berlebih. Tapi ini malah emosinya meluap-luap, itukan menunjukkan secara psikologis ada masalah dengan karakter dia. Ya dasarnya ketika dia marah-marah di depan publik,” ucapnya.
“Kenapa kita bisa memberi penilaian seperti itu karena ada peristiwanya kan. Ya dasarnya peristiwanya lah kan. Orang yang suka marah-marah apalagi marah-marah di depan publik tanpa alasan, tidak bisa mengendalikan emosi, kan bahasa sederhananya kan ada problem secara psikologis, apakah stress, apakah karena tekanan kerja yang tinggi, kurang istirahat atau banyak hal lah kan. Tapikan, tidak bisa mengontrol emosinya itu kan problem psikologis,” sambung Sugiat.
Diberitakan sebelumnya bahwa Sekretaris Jendral Tim Pemenangan Akhyar – Salman, Wasis Wiseso Pamungkas menyayangkan argumentasi dari Juru Bicara tim pemenangan Bobby – Aulia, Sugiat Santoso.
“Kami juga sangat menyayangkan terkait dengan pemberitaan yang menyebutkan Pak Akhyar memiliki gangguan psikologis. Ini yang kami tanyakan sebetulnya kapasitas beliau itu berkata seperti itu sebagai apa? Apakah dia punya dasar keilmuan atau hasil pemeriksaan atau apa gitukan. Kalau misalkan tidak punya dasar-dasar itu artinya beliau melakukan hal yang sangat kurang etis dalam berpolitik, dalam pilkada kali ini. Dan kami sangat menyayangkan hal itu sih,” tutur Wasis.
Kasus upaya menghalang-halangi tugas Panwascam yang menyeret nama Akhyar Nasution sebagai pasangan calon sudah dihentikan karena tidak memenuhi unsur. Hal tersebut diumumkan oleh Bawaslu pada tanggal 4 November lalu setelah dilakukan kajian oleh Sentra Gakkumdu (Penegakkan Hukum Terpadu). [KM-06]
