Pertamina Patra Niaga Kembali Temukan Illegal Tapping di Belawan, Ditemukan Tujuh Goni Berisi BBM

MEDAN, KabarMedan.com | Pertamina Patra Niaga kembali menemukan praktik illegal tapping atau pencurian minyak pada jalur pipa BBM di Bagan Tambahan, Bagan Deli, Medan Belawan, Medan, Sumatera Utara, Selasa (31/10). Petugas menemukan barang bukti berupa tujuh goni berisi BBM produk Pertalite.

Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Susanto August Satria mengatakan, pihaknya kembali menemukan praktik illegal tapping di Bagan Deli, Medan Belawan beberapa waktu lalu. Saat itu, petugas security didampingi Bawah Kendali Operasi (BKO) dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) sedang melakukan patroli jalur pipa laut, mulai dari pos paluh, tambak tambak paluh, sampai Bagan Tambahan dan ditemukan aksi illegal tapping di pipa 12 inci produk Pertalite.

“Pencurian BBM (illegal tapping) kembali terjadi dan kali ini ditemukan illegal tapping pada jalur pipa 12 inci di Medan Belawan pada Selasa, 31 Oktober lalu siang hari, pukul 12.10 WIB. Pencurian BBM di jalur pipa ini dengan cara melubangi pipa penyalur BBM,” jelas Satria, Sabtu (4/11).

Baca Juga:  Dukung Mobilitas Berkelanjutan, Pemerintah Kota Medan dan Bluebird Group Hadirkan Bus Listrik

Ia menjelaskan, petugas menemukan barang bukti berupa selang dengan panjang lebih kurang 10 meter, alat keran yang sudah dimodifikasi berbahan kayu dan tujuh goni berisi BBM produk Pertalite di Bagan Tambahan. Kemudian petugas pengamanan langsung berkoordinasi dengan Fuel Terminal Medan Group dan langsung melakukan tindakan awal dengan menutup lubang sementara serta meminta bantuan tim teknis untuk menutup kebocoran pipa.

“Pelaku illegal tapping ini belum ditemukan, kami akan terus melakukan berbagai upaya preventif agar pencurian BBM ini tidak terjadi lagi. Kami juga akan melakukan patroli rutin setiap hari dan mengingatkan masyarakat agar segera melapor kepada pihak berwajib apabila menemukan pelaku pencurian BBM atau illegal tapping,” katanya.

Baca Juga:  PAD Sergai Lampaui Target, Bapenda Optimis Capai Rp 100 Miliar pada 2024

Kejadian illegal tapping dapat memberikan dampak serius baik terhadap pelaku maupun masyarakat sekitar tempat kejadian. Hal yang paling umum terjadi adalah pencemaran lahan masyarakat yang berujung kerusakan lingkungan, hingga kebakaran. Selain itu, para pelaku akan diancam hukuman pidana sesuai dengan aturan berlaku.

Untuk pengamanan aset vital tersebut, Pertamina Patra Niaga secara rutin melakukan koordinasi dengan seluruh pihak baik Pemerintah Daerah, Kepolisian dan TNI untuk membantu pengamanan operasi perusahaan.

Bagi masyarakat dan pelanggan setia Pertamina yang membutuhkan informasi terkait produk dari Pertamina dapat mengakses web MyPertamina dan dapat memanfaatkan layanan Pertamina Call Center di nomor 135. [KM-09]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.