Politik Dinasti, Perlukah Kembali Mendudukkan Makna?

MEDAN, KabarMedan.com | Kehadiran Bobby Nasution sebagai menantu Presiden Joko Widodo dalam Pilkada Kota Medan menghembuskan istilah Politik Dinasti dari berbagai pihak. Terhadap hal ini, Sekretaris Tim Pemenangan Bobby – Aulia, Alween Ong, menyatakan bahwa perlu didudukkannya kesamaan makna untuk menanggapi agar tidak terjadinya kesalahan dalam pengartian.

“Ketika mengatakan politik dinasti, mungkin harus dibuka kembali peta-peta daripada Pilkada dan sebagainya supaya kita tidak mengkerucut pada satu hal. Politik dinasti biasanya mulai dari bapak, istrinya, anaknya, seperti itu turunannya. Bahkan di Sumatera Utara sendiri itu bukan hal yang tabu karena sudah banyak terjadi itu. Tapi kalau dari kami sendiri jika ini dinyatakan politik dinasti karena mertua beliau merupakan seorang Presiden, kemudian ia berkeinginan untuk membangun kota Medan itu kembali pada persepsi masing-masing,” ujar Sekretaris Pemenangan Bobby – Aulia, Alween Ong, Rabu (30/09/2020).

Alween juga menyatakan bahwa pihaknya tak menampik bahwa Bobby tidak cukup pengalaman dalam bidang politik, namun menurutnya itu dapat diselesaikan dengan kerjasama dan kolaborasi dari berbagai pihak.

Sementara itu, kampanye pada masa pandemi yang dilakukan oleh pasangan calon nomor urut dua ini sempat mendapat kritik karena dianggap melanggar protokol kesehatan. Tim pemenangan Bobby – Aulia menyampaikan permintaan maafnya atas kampanye yang sempat menimbulkan kerumunan masyarakat.

“Kayak kemarin pagi, kandidat tidak jadi turun ke lokasi karena adanya kerumunan. Kita berterima kasih juga kepada masyarakat yang memang antusias terhadap kehadiran kandidat, tapi di sisi lain kita kan juga melihat ini kan harus menjaga kesehatan. Kalaupun beberapa hari yang lalu dianggap pelanggaran, kami meminta maaf dan kami belajar dari itu. Tapi kalau dinyatakan lebih luas lagi, itu kemarin juga karena antusiasnya masyarakat. Jadi kemarin pagi kami tidak turun, karena kesehatan lebih penting dari pilkada itu sendiri,” ujarnya.

Alween Ong juga menanggapi informasi terkait adanya bagian dari tim pemenangan yang terlibat ke dalam kasus korupsi. Ia menyatakan untuk menyerahkan proses hukum kepada pihak yang berwajib jika memang terbukti bersalah.

“Kita menghargai semua proses hukum, ketika pun ada di dalam tim pemenangan kita yang berurusan dengan hukum, kita kembalikan pada aparat, kita kembalikan pada negara. Sepanjang ini tim-tim yang masuk kita sudah cek juga, Alhamdulillah belum ada. Tapi kalau yang sempat dikatakan kemarin bahwa Pak Abdillah adalah mantan koruptor, kita tidak menapik. Tapi teman-teman juga harus paham beliau sudah menebus dosanya, mengikuti segala putusan pengadilan dan yang terpenting, Pak Abdillah sampai saat ini adalah Wali Kota yang mampu membuat Medan terang, Medan banyak taman dan Medan bersih,” ujarnya. [KM-06]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.