PT Tirta Sibayakindo dan UPT Tahura Dishut Sumut Bangun Taman Pendidikan Konservasi

BERASTAGI, KabarMedan.com | PT Tirta Sibayakindo Investama bekerja sama dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Hutan Raya, Dinas Kehutanan Sumatera Utara untuk mengembangkan Taman Pendidikan Konservasi (TPK). Lokasi  TPK ini berada dalam kawasan Tahura di Tongkoh, Desa Dolat Rakyat, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, Selasa (16/6/2015).

Penandatanganan kesepakatan bersama itu juga dihadiri oleh komunitas Kemudi, mahasiswa FMIPA Biologi USU, jajaran UPT Tahura Dishut Sumut, PT Tirta Sibayakindo Investama, Badan Lingkungan Hidup Propinsi Sumatera Utara, Kepala Kantor Lingkungan Hidup Karo, Asisten II Bupati Terkelin Purba dan Sources of Indonesia (SOI) Medan.  Dalam kesepakatan tersebut, PT TSI  dan UPT Tahura Dishut Sumut akan melakukan pengayaan atas jenis flora lokal dan melakukan riset flora dan fauna di Tahura.

“Pelaksana kegiatan ini adalah Sources of Indonesia (SOI),” kata Plan Manager  PT TSI, Edwison Baswir dalam sambutannya.

Taman Pendidikan Konservasi ini penting dibuat karena dapat menjadi pusat pendidikan lingkungan bagi masyarakat di Sumatera Utara. Setidaknya, ada 1000 batang dari 4000 batang yang akan ditanam di luasan 4 hektar. Di mana, jenis tanaman yang akan ditanam umumnya berasal dari berbagai jenis tanaman lokal asli.

Selain melakukan penanaman, SOI Medan juga akan melakukan riset vegetasi, flora dan fauna yang akan dijadikan sebagai buku referensi tentang jenis-jenis keanekaragaman  hayati di Tahura Tongkoh.

Menurut Kepala UPT Tahura, Dishut Sumut, Erpi Hasibuan, langkah ini sangat baik dilakukan mengingat pertumbuhan populasi dunia yang sejalan dengan pertumbuhan konsumsi.

“Pertumbuhan konsumsi  dipastikan berhubungan dengan ketersediaan sumber daya alam secara terus menerus. Sehingga, kita mesti menyiapkan SDA kita dapat memenuhi kebutuhan konsumsi populasi,” jelas Erpi.

Dalam rangka penandatanganan kesepakatan itu, juga dilakukan penanaman 300 batang pohon. Langkah awal ini merupakan bagian tak terpisahkan dari target 1000 batang pohon yang akan dituntaskan pada akhir tahun ini. Jenis-jenis pohon yang ditanam adalah jenis tanaman keras seperti beringin, meranti merah, rasamala. Tanaman ini merupakan jenis tanaman lokal yang ada di Tahura.

Berterima Kasih Pada Alam

Di sisi lain, Kepala BLH Sumut, Dr Wan Hidayati, MSc, menilai taman pendidikan konservasi  adalah wujud dari rasa bersyukur yang harus kita tularkan kepada masyarakat secara luas.

“Mestinya kita bersyukur kepada Tuhan, bahwa alam masih bersikap baik pada mahluk hidup lainnya. Kita masih bisa bernafas, kita masih bisa mengonsumsi berbagai sumber daya alam yang ada.  Jadi, inilah salah satu cara kita bersyukur atas kemurahan hati Tuhan melalui alam kepada kita,” tambah Hidayati.

Cara-cara seperti ini, lanjut Wan Hidayati lagi, harusnya menjadi catatan bagi kita untuk menyelamatkan mahluk hidup .

“Mestinya kita malu pada diri sendiri. Jepang saja pernah membatalkan sebuah rencana pembangunan bandar udara demi menyelamatkan hidup semut. Hal itu dilakukan karena saat dilakukan penelitian ternyata lokasi bandara adalah tempat di mana semut bertelur. Sehingga, mereka berpikir habitat semut sebagai bagian dari rantai kehidupan di dalam alam harus pula diselamatkan,” imbuhnya.

Sibayak Erjilena

Sementara itu, PT TSI bekerja sama dengan SOI Medan juga akan mengeksekusi program tanggung jawab sosial perusahaan untuk masyarakat dua desa, yakni Desa Semangat Gunung dan Desa Doulu. Keduanya berada di Kecamatan Berastagi dan Merdeka, Tanah Karo. Program itu disebut dengan Program Sibayak Erjilena.

“Di sini, kami akan menggelar beberapa kegiatan antara lain kegiatan penguatan air besih masyarakat, kegiatan hygiene dan promosi kesehatan. Lalu ada kegiatan-kegiatan micro enterpreuneurship dan konservasi,” kata Project Manager Sibayak Erjilena, Darma Lubis dari SOI Medan.

Program ini diharapkan dapat memberikan dukungan dan peluang baru bagi masyarakat kedua desa menyikapi kondisi perkembangan yang terjadi. Baik secara sosial, ekonomi, lingkungan dan kebudayaan.  [KM-01]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.