Sambut Hari Cuci Tangan Sedunia, Lifebuoy Lanjutkan Komitmen Gerakan 21 Hari (G21H) di Medan

KABAR MEDAN | PT Unilever Indonesia Tbk melalui brand sabun kesehatan Lifebuoy, kembali menjalankan Program Gerakan 21 Hari (G21H) Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di lima saat penting. Program ini merupakan rangkaian acara untuk menyambut Hari Cuci Tangan Sedunia (Global Handwashing Day) 2014 yang jatuh pada tanggal 15 Oktober. Medan merupakan salah satu kota dari 16 provinsi yang dijangkau oleh Lifebuoy untuk mengingatkan mengenai pentingnya kebiasaan CTPS.

“Gerakan 21 Hari atau yang biasa disebut G21H, merupakan program yang sudah dijalankan Lifebuoy sejak tahun 2011 melalui kolaborasi dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Pemerintah Daerah, dan PKK. Kemitraan ini merupakan bagian dari komitmen kami bersama dalam mensosialisasikan dan mengedukasi lebih banyak masyarakat, terutama anak-anak sejak usia dini, untuk melakukan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di lima saat penting sebagai penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang telah dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan,” ujar Disa Lestari selaku Asisten Brand Manager Lifebuoy.

Sementara itu, Dr. Apsari Diana Kusumastuti, MARS Direktur HeartIndo Kota Medan/Propinsi Sumatra Utara menjelaskan, “Kami menyambut baik kemitraan dari PT Unilever Indonesia Tbk melalui Lifebuoy yang didasari oleh kepedulian yang sama untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat. Salah satu langkah yang paling mudah dan efektif adalah dengan CTPS yang telah dibuktikan oleh Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Riskesdas 2013, menunjukkan prevelansi balita yang menderita diare menurun dari 9% pada tahun 2007 menjadi 3,5% di tahun 20131. Penurunan angka diare ini salah satunya dikontribusikan oleh peningkatan dalam kebiasaan CTPS. Untuk itu kebiasaan ini perlu ditanamkan sejak kecil kepada anak-anak dan juga kepada ibu sebagai pendidik dalam keluarga.”

CTPS merupakan salah satu upaya untuk menekan angka kematian balita hingga 32 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Kematian pada balita dapat disebabkan oleh diare yang dapat dicegah melalui perilaku CTPS dengan air mengalir di lima saat penting yaitu sebelum makan pagi, sebelum makan siang, sebelum makan malam, saat mandi dan setelah dari toilet. Sebuah studi oleh Valerie Curtis menunjukkan bahwa mencuci tangan dengan sabun dapat menyelamatkan 17.000 jiwa pertahunnya di Indonesia.

Gerakan 21 Hari Cuci Tangan Pakai Sabun yang digagas oleh Lifebuoy terdiri dari dua program, yaitu Program Sekolah (School Program) yang ditujukan bagi para siswa di sekolah melalui kemitraan dengan lembaga sekolah, dan Program Ibu-Anak (Mother-Neothal Program) yang ditujukan bagi para ibu melalui kemitraan dengan PKK. Kedua program ini bertujuan untuk mengedukasi cara dan pentingnya CTPS yang benar sehingga kebiasaan CTPS tersebut akan tertanam kuat pada anak-anak dan juga para ibu agar disebarluaskan kepada keluarga mereka.

“Melalui Gerakan 21 Hari Cuci Tangan Pakai Sabun di lima saat penting, Lifebuoy dan seluruh mitra strategisnya berharap agar seluruh anak di Indonesia memiliki kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun dan mengerti pentingnya peran Cuci Tangan Pakai Sabun untuk menjaga kesehatan diri dan dapat mewujudkan generasi bangsa yang lebih sehat,” tutup Disa. [KM-01 | rel]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.