SERDANG BEDAGAI, KabarMedan.com | Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) mencatat prestasi membanggakan dengan menjadi daerah pertama di Sumatera Utara (Sumut) yang mengalami surplus beras.
Hal ini didukung oleh capaian produksi gabah yang tertinggi disepanjang tahun 2024.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sergai, produksi gabah sepanjang 2024 mencapai 303.517 ton.
Jika dikonversikan, jumlah ini setara dengan 174.102 ton beras. Angka tersebut meningkat dibanding tahun 2023 yang mencatatkan produksi sebesar 302.039 ton gabah atau naik sekitar 1.478 ton.
Pencapaian ini menempatkan Sergai unggul dari Kabupaten Deli Serdang yang pada tahun yang sama hanya mampu menghasilkan 301.563 ton gabah.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sergai, Dedy Iskandar, mengungkapkan bahwa peningkatan produksi tersebut merupakan hasil dari berbagai upaya optimalisasi lahan dan dukungan fasilitas pertanian.
“Salah satu kunci keberhasilan ini adalah optimalisasi lahan rawa dan tadah hujan, serta penambahan luas areal persawahan,” ujar Dedy saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (26/5/2025).
Lebih lanjut, Dedy menyebutkan bahwa pada tahun 2025 pihaknya menargetkan optimalisasi lahan seluas 2.655 hektare guna menjaga dan meningkatkan produktivitas gabah di daerah tersebut.
Selain pengelolaan lahan, Dedy juga menyoroti peran penting pola tanam petani serta ketersediaan alat dan mesin pertanian (alsintan) bantuan pemerintah yang memadai.
“Petani di Sergai kini tidak lagi kekurangan alsintan. Ini menjadi faktor penting yang mendukung peningkatan produksi gabah,” tambahnya.
Kecamatan Perbaungan disebut sebagai wilayah penyumbang produksi gabah terbesar dengan produktivitas mencapai 7 hingga 8 ton per hektare.
Pemerintah Kabupaten Sergai, kata Dedy, terus berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas pertanian, khususnya padi, di seluruh wilayah.
Terkait ketersediaan pupuk, Dedy memastikan bahwa hingga kini distribusi pupuk di Sergai masih berjalan lancar tanpa kendala.
“Kebutuhan pupuk untuk petani tercukupi. Tidak ada masalah berarti dalam pendistribusiannya,” tutupnya.[KM-04]