Siapa Menang di Jawa, Akan Jadi Presiden RI 2019 – 2024

MEDAN, KabarMedan.com | Sebagai pulau dengan populasi terpadat, Pulau Jawa punya nilai sangat strategis dalam Pemilu Presiden 2019. Tak salah jika Pulau Jawa menjadi kunci. Siapa yang bisa menguasai Jawa, bisa dipastikan jadi pemenang di Pemilu.

Data Pemilih Tetap di Pulau Jawa berjumlah 110.686.810 orang dari total 192.866.254 orang pemilih. Artinya 57,29 persen pemilih pada Pemilu 2019 ada di Pulau Jawa.

Jumlah pemilih tersebut tersebar di enam Provinsi dengan rincian DKI Jakarta 7.761.598, Jawa Barat 33.270.845, Jawa Tengah 27.896.902, Daerah Istimewa Yogyakarta 2.731.874, Jawa Timur 30.912.994 dan Banten 8.112.477.

Lima tahun lalu pada Pemilu 2014, Jokowi menang di DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. Sementara Prabowo hanya menang di Banten dan Jawa Barat. Perolehan suara Prabowo di dua Provinsi tersebut cukup signifikan. Sedangkan Jokowi menang telak di Jawa Tengah.

Secara total, tahun 2014 Jokowi mengalahkan Prabowo dengan perolehan suara 70,9 juta atau 53,15 persen. Sedangkan Prabowo mendapat 62,5 juta atau 46,85 persen.

Total suara sah 133,5 juta. Ada selisih suara di antara mereka sebesar 8,4 juta. Ditinjau sebaran kemenangan di tingkat Provinsi, Jokowi menang di 23 Provinsi dan luar negeri, sementara Prabowo hanya menang di 10 Provinsi.

Sementara pada Pilpres tahun 2019, Prabowo berhasil unggul di 14 wilayah Provinsi. Empat wilayah baru milik Prabowo itu adalah Jambi, Bengkulu, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara. Prabowo juga masih bisa mempertahankan kemenangan di sebagian wilayah Pulau Sumatera; seperti Aceh, Sumatera Barat, Riau, dan Sumatera Selatan. Kemudian untuk wilayah Kalimantan, berpotensi terbelah.

Jokowi sendiri diprediksi akan unggul di Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur, sementara Prabowo bisa menang tipis di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Wilayah baru yakni Kalimantan Utara dari sisi populasi tak akan menjadi perhatian serius masing-masing kandidat.

Sekalipun wilayah Provinsi perolehan suara Prabowo bertambah pada Pemilu 2019, patut digarisbawahi, kunci pertambahan suara itu bukan terjadi di wilayah-wilayah Pulau Jawa. Dengan membandingkan secara sederhana hasil hitung resmi KPU pada Pemilu 2014 dan hitung cepat berbagai lembaga survei, tiga wilayah di Pulau Jawa, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, tidak memberikan hasil positif yang signifikan bagi Prabowo.

Seperti ditunjukkan dalam data, Jawa Barat tidak memberikan hasil tambahan bagi suara Prabowo, sekalipun menjadi pemegang suara unggul di wilayah ini. Sementara di Jawa Tengah dan Jawa Timur (dan bahkan DI Yogyakarta), Prabowo gagal menambah suara.

Kebalikannya, Jokowi berhasil menambah suara hampir 35 persen yang tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DI Yogyakarta. Pertambahan suara yang signifikan bagi Prabowo (di atas 10 persen) terjadi di wilayah luar Pulau Jawa. Di Aceh, misalnya, suara Prabowo melompat hampir 33,53% dari Pilpres 2014.

Suara tambahan Prabowo juga muncul dari Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Jambi. Artinya, Prabowo terlihat tidak cukup kuat menaklukkan suara di Pulau Jawa. Padahal, wilayah ini memiliki hampir setara 60 persen total keseluruhan suara nasional. Singkatnya, gagal di Pulau Jawa, sama artinya gagal di nasional.

Sekarang sebenarnya tinggal menunggu pengumuman resmi KPU terkait perhitungan perolehan suara di Pulau Jawa, untuk mengetahui siapa yang akan menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI 2019 – 2014. [Dari berbagai sumber/KM-01]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.