
MEDAN, KabarMedan.com | Setelah sebelumnya di SMPN 7 Medan, kali ini giliran SMPN 1 Medan melakukan simulasi pembelajaran tatap muka, pada Senin (21/6/2021). Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution meninjau.
Bobby tiba di lokasi sekitar pukul 09.00 WIB. Sejumlah siswa menunjukkan proses penerapan protokol kesehatan mulai dari mencuci tangan dan pengecekan suhu badan. Para siswa juga menggunakan masker dan face shield.
“Kita lihat tadi, adik-adik tadi sebelum masuk ruangan diwajibkan harus terlebih dahulu melakukan tahapan protokol kesehatan. Di dalam ruangan, adik-adik sebelum memulai belajar melihat video tentang pentingnya prokes di tengah pandemi COVID-19 ini,” ujar Bobby didampingi Kepala Sekolah SMPN 1 Medan, Lisnawati S.
Dijelaskannya, nantinya pembelajaran tatap muka akan dilaksanakan dua kali dalam seminggu. Pihak sekolah akan membagi jam-jam untuk siswa yang akan melakukan pembelajaran tatap muka itu mengingat, jumlah siswa mencapai ratusan orang.
“Oleh karena itu tadi saya minta kalau bisa kita bagi dua lagi, memang kita belum tau kira-kira berapa orangtua murid yang mengizinkan anak-anaknya untuk mengikuti sekolah tatap muka,” katanya.
Dia pun menyarankan agar pembelajaran bisa dibagi dua shift, antara jam 08.00 – jam 10.00 WIB. Kemudian jam 11.00 – 13 WIB. “Tentunya optimis. Kita optimis tapi tetap harus melihat, jangan menjadikan satu simulasi ini menjadi standard kepada semua sekolah,” katanya.
Dijelaskannya, proses pembelajaran tatap muka yang paling diutamakan adalah protokol kesehatan. Namun menurutnya, setiap sekolah berbeda karakternya. Menurutnya, untuk standard protokol kesehatannya SMPN 1 sudah bisa diikuti. Tapi yang lainnya belum tentu sama.
“Siswa-siswinya masih banyak yang diantar jemput orangtua ya. Tapi di sekolah lain kan mungkin tidak. Kita juga perlu menyiapkan angkutan umum benar-benar mengikuti protokol kesehatan,” jelasnya.
Simulasi pembelajaran tatap muka ini juga akan dilakukan hingga ke angkutan umum untuk memastikan para siswa tetap mematuhi protokol kesehatan. Mengingat sudah zonasi yang jaraknya maksimal 3,7 Km dari lingkungan sekolah. “Nanti kita lihat bagaimana kegiatan atau angkutan umum di sekitar sekolah ini benar-benar bisa kita ketatkan prokesnya,” terangnya.
Pihaknya memberikan opsi kepada orang tua siswa atas pembelajaran tatap muka. Baik yang menginginkan anaknya sekolah tatap muka. Keinginan tersebut menurutnya perlu diakomodir dengan mempersiapkan sarana dan prasarana. Namun bukan berarti setelah disiapkan, kemudian dipaksakan.
“Ini yang kami sampaikan, orang tua juga pasti mengikuti update dari perkembangan COVID-19. Apabila menunjukkan tren kenaikan saya yakin ini nanti akan kita update terus informasi COVID-19. Kalau memang meningkat kami akan memberitahukan untuk tidak melakukan pembelajaran tatap muka,” ujarnya.
Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Medan, Lisnawati menambahkan simulasi ini dilakukan dengan penuh peraturan protokol kesehatan. “Simulasi ini kita lakukan sesuai dengan protokol kesehatan. Di mana, kita mulai meletakan tempat cuci tangan di depan maupun di dalam sekolah. Agar anak-anak ini tetap disiplin,” tambahnya.