Stabilitas Harga Pangan di Sumut Perlu Terus Dijaga

Ilustrasi

MEDAN, KabarMedan.com | Berbeda dengan nasional yang mencatatkan deflasi sebesar -0,02% (mtm), realisasi inflasi Sumut pada Agustus 2016 justru tercatat cukup tinggi, yaitu 0,74% (mtm) atau 4,02% (yoy), meningkat dari bulan lalu yang tercatat 0,18% (mtm) atau 3,69% (yoy).

“Peningkatan tekanan inflasi ini terutama didorong oleh kenaikan harga bahan pangan seiring dengan menurunnya pasokan di pasaran. Kendala cuaca yang masih kurang memadai menyebabkan menurunnya aktivitas panen dan melaut. Hal tersebut terlihat dari dinamika harga pangan yang melonjak tajam memasuki minggu ketiga bulan Agustus 2016,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Difi A. Johansyah, Jum’at (2/9/2016).

Difi menambahkan, berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Nasional, harga cabai merah mengalami gejolak yang cukup ekstrim. Pada minggu pertama dan minggu kedua harga cabai merah masih tercatat menurun. Kenaikan harga tertinggi cabai merah terjadi pada minggu ke empat hingga mencapai 61,5% (mtm) sehingga cabai merah menjadi komoditas penyumbang inflasi tertinggi pada bulan Agustus 2016. Dengan demikian, inflasi Volatile Foods meningkat dari -1,23 (mtm) atau 2,68% (yoy) menjadi 1,53% (mtm) atau 4,27% (yoy).

“Di bulan Agustus 2016, inflasi pendidikan mendorong tekanan inflasi inti seiring dengan tahun ajaran baru. Komoditas sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas merupakan komoditas dengan kenaikan tekanan inflasi yang cukup tinggi pada kelompok ini. Selain itu, kembali normalnya harga komoditas sandang seiring dengan selesainya end season sale dan diskon hari raya turut mendorong tekanan inflasi,” paparnya.

Dengan demikian, lanjut dia, tekanan inflasi inti meningkat dari 0,63% (mtm) menjadi 0,75% (mtm). Secara tahunan, inflasi inti mencapai 6,18% atau relatif meningkat terkait dengan perbaikan daya beli yang didorong oleh kenaikan harga komoditas meski belum merata. Tekanan inflasi inti relatif tertahan sejalan dengan serta penguatan nilai tukar rupiah. Sementara itu, tekanan inflasi Administered Prices tercatat deflasi -0,01% (mtm).

“Ke depan, inflasi bulan September 2016 diperkirakan menurun, dengan risiko tekanan inflasi bahan pangan yang masih perlu diwaspadai. Berkaitan dengan hal tersebut, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumatera Utara akan terus melakukan koordinasi dalam menjalankan rencana pada roadmap jangka pendek dan menengah TPID. Hal ini perlu dilakukan agar inflasi Sumatera Utara dapat stabil dan tetap di bawah angka nasional dan dapat diarahkan pada kisaran sasaran inflasi 4%±1%,” pungkas Difi. [KM-01]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.