Stok Garam di Sumut Aman

MEDAN,  KabarMedan.com  | Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut menjamin stok garam aman, dengan mulai masuknya garam dari dalam dan luar negeri.

“Pekan ini sudah ada masuk 3.600 ton garam yang dipasok PT Garindo dan ada 22.500 ton asal Australia yang sebagian di antaranya untuk Sumut,” kata Kepala Disperindag Sumut, Alwin, Minggu (27/8/2018).

Kebutuhan garam daerah itu per tahun sebanyak 28.200 ton. Kebutuhan itu mengacu pada jumlah penduduk Sumut yang 14,1 juta jiwa dengan kebutuhan per kapita 2 kilogram per tahun.

“Disperindag Sumut terus berkoordinasi dengan semua yang terkait, termasuk perusahaan pemasok untuk dapat mengatasi kelangkaan garam yang sempat tejadi pasca ketatnya pasokan garam dari Madura,” ujarnya.

Pasokan ketat dari Madura terjadi karena daerah itu mengàlami gagal panen, akibat curah hujan dan kelembaban udara yang tinggi.  Untuk Sumut sendiri, katanya, pihaknya langsung berkoordinasi dan menginformasikan termasuk ke pemerintah pusat saat mulai terjadi kelangkaan. “Mudah- mudahan kelangkaan garam bisa teratasi di Sumut,” ujarnya.

Baca Juga:  PermanaNet Medan Syukuri 14 Tahun dengan Santunan Panti Asuhan, Kuatkan Tim Layanan Korporat

Dengan teratasinya kelangkaan itu, maka harga jual juga garam dapat ke angka normal. Dimana, harga garam kualitas bagus sempat mencapai Rp8.000 per kg dari harga normal Rp6.000 per kg.

Corparate Secretary PT Garam (Persero), Hartono mengakui, garam impor asal Australia yang dipasok perusahaan itu sudah masuk ke Pelabuhan Belawan pada Jumat lalu.

“Garam impor yang masuk Pelabuhan Belawan sebanyak 22.500 ton dan sedang dalam proses bongkar untuk kebutuhan di Sumatera termasuk Sumut,” katanya.

Namun, dirinya tidak merinci berapa alokasi garam yang akan didistribusikan ke industri kecil menengah (IKM) dan usaha kecil menengah  sesuai di Sumatera Utara.”Distribusi diharapkan lancar apalagi diawasi Satgas Pangan,” katanya.

Baca Juga:  PermanaNet Medan Syukuri 14 Tahun dengan Santunan Panti Asuhan, Kuatkan Tim Layanan Korporat

?Hartono mengatakan, garam sebanyak 22.500 ton yang masuk ke Pelabuhan Belawan merupakan tahap ketiga. Dimana, tahap pertama sebanyak 25.000 ton melalui pelabuhan di Banten pada 10 Agustus 2017  yang diperuntukkan bagi warga Jawa Barat, sebagian wilayah di Jawa Tengah, dan Kalimantan.

Tahap kedua  melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sebanyak 27.500 ton, untuk didistribusikan ke Jawa Timur dan sebagian wilayah Jawa Tengah.

“Garam  baku yang disalurkan melalui berbagai IKM  itu harus diyodisasi atau pemberian yodium ke garam,” pungkasnya. [KM-03]

 

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.