Tata Cara Sholat Idul Fitri Berjamaah dan Sendiri di Rumah

Ilustrasi sholat sendiri di rumah.

MEDAN, KabarMedan.com | Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Minggu (24/5/2020). Lebaran tahun ini akan berbeda dari sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan pandemi virus corona.

Akibat COVID-19, umat muslim tidak bisa melaksanakan sholat Idul Fitri di lapangan, masjid, atau tepi jalan. Pemerintah pun menganjurkan melaksanakan sholat Ied di rumah.

Solat Idul Fitri dianjurkan di rumah karena social distancing dan physical distancing telah diberlakukan, masyarakat diminta menjaga jarak.

Melansir pernyataan Majelis Ulama Indonesia (MUI) soal fatwa terkait sholat Idul Fitri di rumah. Otoritas ulama Indonesia ini juga mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa sholat Idul Fitri boleh dilakukan di rumah secara berjamaah mau pun sendiri.

“Sholat Idul Fitri boleh dilaksanakan di rumah dengan berjamaah bersama anggota keluarga atau secara sendiri, terutama jika ia berada di kawasan penyebaran COVID-19 yang belum terkendali,” demikian bunyi pernyataan fatwa MUI Nomor 28 Tahun 2020 mengenai sholat Idul Fitri di rumah.

Untuk menjalankan sholat Idul Fitri, Anda harus membaca niat yang dilafalkan di dalam hati dan fokus melaksanakan ibadah.

Sama seperti sholat lainnya, niat sholat Ied pada setiap posisi baik sebagai imam, makmum atau sholat yang dilaksanakan sendiri memiliki perbedaan bacaan.

Niat Sholat Ied menjadi imam:

“Ushalli sunnatan li ‘idil fithri rak ‘ataini imaman lillahi ta’alaa”

Artinya:

“Aku niat sholat sunnah Idul Fitri dua rakaat menjadi imam karena Allah Ta’ala”

Niat Sholat Ied menjadi makmum:

“Ushalli sunnatan li ‘idil fithri rak ‘ataini makmuuman lillahi ta’ala”

Artinya:

“Aku niat sholat sunnah Idul Fitri dua rakaat menjadi makmum karena Allah Ta’ala”

Niat Sholat Ied sendiri:

“Ushalli sunnatan li ‘idil fithri rak ‘ataini lillahi ta’alaa”

Artinya:

“Aku niat sholat sunnah Idul Fitri dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

Tata Cara Sholat Idul Fitri Berjamaah mau pun sendirian:

1. Membaca niat sholat Idul Fitri

2. Membaca doa Iftitah

3. Takbir sebanyak 7 kali di rakaat pertama. Dalam setiap takbirnya membaca bacaan:

“Subhanallah walhamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar”

Artinya:

“Maha Suci Allah, segala pujian baginya, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar.”

4. Membaca surah Al-Fatihah

5. Membaca surah-surah di dalam Al Qur’an. Dianjurkan untuk membaca surah Al A’la pada rakaat pertama.

6. Rukuk dengan tuma’ninah

7. Itidal dengan tuma’ninah

8. Sujud

9. Duduk di antara dua sujud

10. Sujud kedua

11. Berdiri lagi menunaikan rakaat yang kedua yang diawali mengucapkan takbir sebanyak 5 kali dengan bacaan yang masih sama.

12. Membaca surah Al-Fatihah

13. Membaca surah-surah di dalam Al Qur’an. Dianjurkan untuk membaca surah Al-Ghasyiyah.

14. Melakukan rukuk dan sujud seperti rakaat pertama.

15. Duduk tasyahud akhir dan salam menengok ke arah kanan dan kiri. [KM-01]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.