Tewaskan 11 Siswa MTs Ciamis, Apa itu Susur Sungai dan Bagaimana Prosedurnya supaya Aman?

(foto: istimewa)

MEDAN, KabarMedan | Sebanyak 11 Siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Harapan Baru Cijanung, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat tewas saat melakukan susur sungai yang merupakan bagian dari kegiatan pramuka pada Jumat, (15/10/2021)

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ciamis Memet Hikat menjelaskan, dari keterangan beberapa saksi, 11 korban tersebut tewas akibat tenggelam setelah terbawa arus sungai yang meluap dari arah hulu.

Sebelumnya, peristiwa susur sungai juga pernah terjadi pada Jumat, (21/2/2020) yang menewaskan 10 siswa SMP Negeri 1 Turi, Sleman, Jogyakarta.

Atas kejadian susur sungai yang menelan banyak korban, apa sebenarnya susur sungai dan bagaimana prosedurnya supaya aman?

Apa itu susur sungai?

Susur sungai termasuk dalam kegiatan pengenalan terhadap sungai. Tak hanya itu, susur sungai dapat disertai kegiatan lain, seperti pembersihan sungai dan menjadi salah satu upaya mengenali potensi sungai.

Tak hanya itu, kegiatan tersebut meliputi pengenalan arus air, komponen yang ada di sungai, bentukan sungai, lingkungan sekitar sungai, badan sungai baik itu lingkungan pertanian, hutan, mata air dan sebagainya.

Perlu diketahui bahwa susur sungai yang aman itu tidak dilakukan melalui tengah sungai melainkan dari tepi sungai.

Baca Juga:  Kapolres Sergai: Jaga Netralitas dan Sinergi Demi Kelancaran Pilkada 2024

Bagaimana agar susur sungai prosedurnya aman?

Sebelum melakukan kegiatan susur sungai, sangat penting untuk mengamati kondisi cuaca. Hal ini dikarenakan banjir tidak hanya berpotensi terjadi di bagian tengah dan pinggir sungai, selain itu bencana banjir bandang tidak bisa diduga kedatangannya. Namun perlu ditegaskan, kegiatan susur sungai tidak diperkenankan untuk  dilakukan saat musim hujan.

Selanjutnya, melakukan survei tempat kegiatan susur sungai. Dengan survei tempat dan mendapatkan informasi tentang kondisi sungai, pemandu kegiatan bisa memetakan daerah mana yang berbahaya.

Daerah berbahaya yang dimaksud bisa berupa belokan, cekungan, kedung bagian dalam, growongan, atau undercut. Dan juga membuat skenario keamaan kepada para peserta harus dilakukan sebagai safety first jika terjadi resiko yang membahayakan.

Saat melakukan susur sungai sangat diharuskan untuk menggunakan peralatan yang dibutuhkan dengan kondisi yang baik dan berkualitas, yang artinya peralatan tersebut layak digunakan. Hal ini untuk menghindari resiko bencana atau bahaya yang bisa menimpa saat kegiataan berlangsung.

Selain itu, disarankan untuk menghindari menyebrang jembatan jika kondisi sungai membahayakan. Peserta kegiatan susur sungai bisa menyebrang di bagian yang hilirnya tenang. Dan juga disarankan kepada peserta untuk menggunakan pelampung saat menyebrang.

Baca Juga:  Dukung Mobilitas Berkelanjutan, Pemerintah Kota Medan dan Bluebird Group Hadirkan Bus Listrik

Apakah susur sungai bahaya untuk anak-anak?

Susur sungai tidak hanya dilakukan dengan mencebur masuk ke dalam sungai untuk mengetahui kondisinya. Dalam edukasi yang diterapkan kepada peserta anak-anak bisa saja cukup mengenal sungai dengan cara melakukan observasi vegetasi biota air dan mengamati morfologi atau kondisi fisik sungai.

Namun perlu diketahui, jika peserta susur sungai melibatkan diri untuk masuk kedalam sungai, prosedur aman yang telah diinfomasikan sebelumnya sangat perlu untuk diperhatikan dan diterapkan.

Agar hal-hal yang tidak diinginkan, seperti tewas dalam kegiatan susur sungai tidak terjadi lagi pada kegiatan sekolah siswa di Indonesia.

Diharapkan juga para pembina dan guru yang turut dalam kegiatan agar dapat memberi edukasi kepada siswa-siswi dan memberi keamaan saat kegiatan berlangsung. [KM-101]

 

 

 

 

 

 

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.