Tokoh Muda Medan: Siapapun Calonnya, Perubahan Medan Bukan Sekedar Janji

MEDAN, KabarMedan.com | Proses menuju Pemilihan Kepala Daerah masih berlangsung hingga saat ini. Setelah melewati beberapa tahap, maka tanggal 9 Desember akan menjadi tanggal di mana puncak dari pesta demokrasi akan berlangsung.

Pertarungan antar calon Wali Kota pada Pilkada 2020 di Kota Medan melahirkan dua nama pasangan calon yang siap bersaing merebut kursi. Persaingan dua Nasution, yakni pasangan Akhyar Nasution – Salman Alfarisi dan pasangan Bobby Nasution – Aulia Rachman menjadi suatu upaya penciptaan harapan baru untuk kemajuan dan perkembangan Kota Medan.

Kondisi yang stagnan selama beberapa periode belakang menarik perhatian dari seorang tokoh muda yang juga pemerhati politik lulusan Sarjana Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Ia menyatakan bahwa dalam beberapa aspek, Kota Medan malah mengalami beberapa kemunduran.

“Terlepas dari siapa calonnya, Medan itu yang harus diutamakan adalah perubahan ke arah yang lebih baik. Saat ini Medan jadi kota yang tidak terurus. Medan yang dulu kotanya tidak identik dengan banjir, sekarang udah ada banjir di mana-mana, masalah kemacetan juga,” ujar Tokoh Muda, Daffa Riyadh Aziz yang aktif memperhatikan situasi pemerintahan Kota Medan, Sabtu (19/9/2020).

Benar saja, dalam waktu belakangan, kejadian banjir sempat menggenangi beberapa titik di Kota Medan sehingga sedikit mempersulit akses masyarakat dalam beraktivitas.

Daffa juga menyorot mengenai pengembangan UMKM dan ketersediaan lapangan kerja juga masih dianggap minim di Kota Medan.

“Nah, yang diharapkan oleh pemuda ini kan ruang kreativitas, ruang kreativitas itu kan ada kalau sarananya ada. Ketika anak muda itu diberikan ruang untuk berkreativitas, maka pasti akan lapangan-lapangan kerja juga, jadi efek dominonya itu yang harus dipikirkan oleh pemimpin.”

Menurutnya, Medan harus mulai tersorot dengan citranya yang positif sehingga hal tersebut juga akan sejalan dengan bagaimana kreatifitas pemuda Medan juga ikut terlirik mata nasional.

“Bagaimana membuat Kota Medan itu menjadi kota yang tersorot oleh media dengan cantiknya (tata kota) dan lain-lain pasti UMKM, kreativitas warga dan anak Medan ini juga pasti akan tersorot. Nah, sekarang kan kita jauh dari jangkauan itu. Medan ini banyak orang-orang kreatif tapi tidak tersorot,” jelasnya.

Ia juga menyatakan bahwa persaingan yang mengedepankan visi misi haruslah menjadi yang utama pada Pilkada kali ini.

“Jadi terlepas Akhyar siapa, Bobby siapa, sekarang untuk kaum milenial sendiri memandang pemimpin apa yang bisa dibuat, bukan siapa yang berada di balik itu,” pungkasnya. [KM-06]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.