JAKARTA, KabarMedan.com | Baru saja menjabat sebagai Puteri Indonesia 2015, Anindya Kusuma Putri terbelit kasus foto memakai kaos gambar palu arit yang merupakan lambang komunis.
Foto yang ramai diperbincangkan di akun Instagram Anindya belakangan ini, membuat sang Puteri harus menjelaskan kepada masyarakat. Maklumlah, tak sedikit publik yang menghujat Anindya sebagai penganut aliran komunis dan tak pantas dijadikan Puteri Indonesia tahun ini.
Perempuan yang akrab disapa Anin ini mengungkapkan, jika foto tersebut sudah lama ia unggah. Tepatnya, saat ia belum menjadi Puteri Indonesia 2015.
Ia mengklaim kaos itu diberi oleh seorang temannya yang berasal dari Vietnam. Dan, lambang itu sendiri merupakan simbol dari Vietnam. Anin menegaskan, baik dirinya dan kaos yang ia pakai itu sama sekali tak ada kaitannya dengan aliran komunis yang dulu pernah memporak-porandakan Indonesia.
Anin mengaku, ia juga bertukar kaos dengan temannya dari Vietnam, di mana ia memberikan kaos bergambar Garuda. Saat itu, ia bergerak di organisasi kepemudaan bidang sosial bernama AIESEC.
“Kita memang sering tukeran, nggak cuma kaos Vietnam, ada juga baju yang pakai dari Amerika, ada bahkan penampilan saya yang seperti teroris,” ujar Anin.
Menurut Anin, pertukaran anggota AIESEC antar negara itu terjadi pada tahun 2013. Ia menerima dan memakai kaos itu tak ada niat apapun. Anin mengaku, ia hanya menghargai dan menghormati temannya itu.
“Itu saya pakai untuk menghormati teman saya di Vietnam yang datang saat itu,” ucap Anin.
Untuk itu, ia tak ingin sebagai Puteri Indonesia 2015 dinilai negatif oleh publik.
“Kita ingin kepedulian kita sebagai masyarakat Indonesia sama-sama. Kita di dunia nggak hidup dengan identitas sama. Saya mau menunjukkan rasa saling menghormati. Saya pun sering berkomunikasi sama mereka, saya menghormati mereka, tapi jiwa saya tetap Indonesia,” urai Anin.
Sebenarnya, lanjut Anin, saat itu ia sadar jika Indonesia sensitif terhadap apapun yang berlambang komunis. Tapi ia tahu, temannya yang menerima kaos bergambar sama itu, juga banyak. Maka, saat itu yang ada dalam benaknya hanyalah menghargai pemberian temannya.
“Waktu saya menggunakan baju Vietnam saja, saya sadar kita punya sejarah yang kurang bagus,” tutur Puteri dari Jawa Tengah ini.
Ia pun tak menyangka, jika kaos bergambar komunis itu bakal membuat heboh. Pasalnya, foto itu diyakininya sudah diunggah lama – sebelum ia resmi jadi Puteri Indonesia 2015.
“Saya pikirnya, ini teman-teman di sosmed saya dari internasional lebih banyak. Nggak pikir follower membludak setelah jadi Puteri Indonesia,” kata Anin.
Ia mengaku, fotonya tersebut adalah foto lama. Tapi karena sekarang ia seorang public figur, maka tak heran jika banyak orang yang mulai mengikuti akun Instagram-nya dan melihat-lihat foto lamanya.
“Saat itu kami berfoto di area pegunungan, karena kegiatan kita waktu itu adalah menanam pohon. Setelah kejadian ini, saya akan lebih berhati-hati lagi meng-upload apapun itu, karena kini sudah jadi sorotan masyarakat,” ungkap Anin.
Anin kembali mengatakan, jika ia pun sudah menghapus foto kontroversi tersebut dari akun Instagram milknya.
“Karena menurut saya, kondisi saat ini bisa memicu pro dan kontra antara orang-orang itu. Saya nggak mau nantinya penggemar atau hater saya nanti malah berantem. Apalagi, kalau bahas komunis. Takutnya mengecewakan teman-teman saya di luar negeri. Saya menghindari konflik yang ada di media sosial,” papar Anin. [KM-01]