MEDAN, KabarMedan.com | Hidup berdampingan dengan alam, mencintai flora dan fauna serta peduli terhadap lingkungan adalah hal yang penting untuk dimasukkan ke dalam materi pelajaran.
Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah atau Ijeck mengatakannya saat membuka workshop ‘Konservasi, Restorasi, Kesinambungan Produksi dan Investasi’ di Medan, Rabu (30/10/2019).
Dalam kesempatan tersebut Ijeck juga menyebut luas hutan semakin berkurang dan di saat yang sama, pertumbuhan penduduk terus bertambah. Namun demikian dia tidak merinci lokasi dan angkanya.
Menurutnya, saat ini banyak orang lebih sibuk dengan gadget dan bermain di mall. Hidup berdampingan dengan alam perlu masuk pelajaran sekolah agar generasi muda dapat edukasi awal yang baik mengenai lingkungan.
Kerusakan hutan yang terjadi di berbagai wilayah di Sumut saat ini, kata Ijeck tak lepas dari masalah edukasi yang minim pada masyarakat. Misalnya, ada masyarakat yang berladang di tempat yang seharusnya tidak boleh berladang.
“Kita harus memberikan edukasi kepada masyarakat, bagaimana memanfaatkan hutan sebagai sumber penghasilan tanpa merusak hutan. Ini yang perlu kita sosialisasikan,” katanya.
Dengan perkembangan yang ada saat ini, kata dia lagi, maka semangat untuk menjaga kelestarian lingkungan harus dilanjutkan ke anak-cucu, generasi mendatang. Pendidikan mengenai lingkungan itu patut dilakukan secara dini mulai dari sekolah.
“Saya rasa penting juga kita masukkan dalam materi pelajaran mungkin nanti ke depan, kita punya masukan apakah memang salah satu materi dalam pelajaran di sekolah adalah bagaimana hidup berdampingan dengan alam, menjaga alam, menjaga flora dan faunanya,” katanya.
Dikatakannya, dengan kondisi demikian akhirnya hutan terus dirambah untuk kebutuhan hidup.
“Ada juga perusahaan yang tidak bertanggung jawab. Dalam kesempatan ini pemerintah menyadari bukan waktunya mencari yang dipersalahkan. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. KIta membutuhkan bantuan dari banyak pihak,” katanya.
Menurutnya, yang pertama kali harus dibenahi adalah sumber daya manusianya tentang pentingnya hutan. Masyarakat harus diberitahu bagaimana meningkatkan perekonomian dari hasil hutan tanpa harus merusaknya.
“KIta di Sumut punya dua taman nasional, yakni Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) dan Taman Nasional Batang Gadis (TNBG). Waktu itu kami pernah ke TNBG bersama dengan pak Gubernur T. Rizal Nurdin, kalau tidak dibuat taman nasional (hutan) ini tidak akan terselamatkan,” katanya.
Dia menambahkan, dalam mengelola sumber daya alam, masyarakat harus dilibatkan. Masyarakat harus mendapatkan manfaat dari potensi alamnya.
“Dengan kegiatan hari ini bisa menjadi melahirkan ide-ide yang bisa membantu kami, bagaimana mengelola dengan baik,” katanya. [KM-05]