10 Sekolah Mitra USAID PRIORITAS Menjadi Sekolah Rujukan

Jamal Husein dari Dinas Pendidikan Kota Medan mengamati cara belajar matematika di SMPN 19 Purworejo. Di sekolah ini matematika diajarkan dengan gembira dan menggunakan media dari barang bekas pakai.

KABAR MEDAN | USAID PRIORITAS telah memilih 10 sekolah mitra menjadi sekolah praktik yang baik (Good Practices School/GPS). Sekolah ini ditujukan sebagai rujukan yang baik dalam pembelajaran dan manajemen. “Sepuluh sekolah ini merupakan yang terbaik dari 72 sekolah mitra kami yang ada di Medan, Labuhanbatu dan Nias Selatan,” tutur Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Sumatera Utara, Agus Marwan di Medan, Rabu (22/10/2014).

Agus Marwan mengatakan, sekolah GPS diseleksi secara ketat oleh tenaga professional dari LPTK (Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan). Sepuluh sekolah ini akan dikembangkan secara khusus oleh USAID PRIORITAS agar menjadi sekolah model MBS (Manajemen Berbasis Sekolah) di Sumut. Diharapkan pengembangan sekolah ini dapat ditiru oleh sekolah lain dan pemerintah daerah.

Lebih lanjut Agus Marwan mengatakan, pihaknya baru saja mengirim 10 sekolah GPS dari Sumut ke Jawa Tengah. Selama empat hari (14-18 Oktober 2014), 60 tenaga pendidik melakukan kunjungan belajar ke sekolah-sekolah GPS di Purworejo dan Banjarnegara. “Lewat kunjungan ini, sekolah GPS kita di Sumut bisa belajar dari sekolah-sekolah di Jawa Tengah dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program-program peningkatan mutu. Mereka bisa belajar dari kekuatan yang sudah ada,” terangnya.

Kepala SMP Swasta Bintang Laut Nias Selatan (Nisel) Suster Avelina Telaumbanua merasa beruntung dapat mengikuti kunjungan belajar. Avelina mengaku terkesan cara pengelolaan sekolah di Jawa Tengah. Di SMP Swasta Taman Siswa Bajarnegara misalnya, Avelina terkejut melihat kemampuan sekolah meningkatkan mutu walau dengan lahan terbatas dan jumlah guru yang sedikit. “Hanya dalam beberapa bulan setelah sekolah ini bermitra dengan USAID PRIORITAS, mereka sudah bisa mengubah situasi pembelajarannya. Ini sangat luar biasa,” ungkapnya.

Sedangkan pengawas sekolah SD dari Labuhanbatu Polma Tambunan  merekomendasikan praktik MBS SMP  Swasta Taman Siswa untuk ditiru. Polma mengatakan, SMP ini berhasil menggalang partisipasi masyarakat baik dari orangtua maupun warga sekitar. Keberhasilan ini tidak lepas dari akuntabilitas dan transparansi yang dijalan pengelola sekolah. “Mereka sudah bisa duduk bersama untuk merencanakan program sekolah. Semua pihak dilibatkan dan terlibat aktif. Ini budaya sekolah yang patut ditiru,” tukasnya.

Kepala SMP Taman Siswa Emy Listyowati mengatakan, perubaan yang mereka lakukan bertujuan meningkatkan martabat sekolah. Selama ini sekolah kecil dan swasta sering dianggap tidak bermutu. Emy Listyowati ingin pandangan itu diubah dan mutu sekolahnya diakui. “Kemitraan dengan USAID PRIORITAS membantu kami mengwujudkan keinginan tersebut,” jelasnya.

Berikut daftar 10 sekolah GPS USAID PRIORITAS di Sumut. Medan: MIN Medan Barat, SDN 060843 Medan, SMP N 16 Medan dan MTs Negeri 2 Medan. Labuanbatu: MIN Padang Bulan, SDN 112134 Labuhan Batu, MIN Urung Kompang dan MTs Negeri Kampung Baru. Nias Selatan: SDN Dharma Caraka dan SMP Swasta Bintang Laut. [KM-01]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.