47 Prajurit TNI di PDTH Karena Disersi dan Narkoba

MEDAN, KabarMedan.com | Sebanyak 47 prajurit Komando Daerah (Kodam) I Bukit Barisan (BB) dipecat karena terlibat narkoba atau desersi.

Upacara pemberhentian dengan tidak hormat (PDTH) dilakukan di Lapangan Benteng, Medan, Senin (7/11/2016). Pemecatan secara simbolis dilakukan kepada seorang tamtama Yonif 122/Tombak Sakti, Praka Agus Purba, yang terlibat narkotika.

Kepala Staf Kodam I Bukit Barisan Brigjen TNI Tiopan Aritonang melepas kemeja dinasnya dan menggantinya dengan kemeja batik. “Dari 47 orang tadi, 36 orang melakukan tindakan disersi dan 11 orang melakukan tindak pidana natkotika,” kata Tiopan.

Prajurit yang dipecat terdiri dari 1 perwira menengah dengan pangkat letnan kolonel yang terbukti desersi. Terdapat dua perwira pertama, yang seorang di antaranya melakukan disersi dan seorang lagi terlibat narkotika. 16 bintara dan 28 tamtama terbukti desersi atau melakukan tindak pidana narkotika. “Ini sudah inkrah, sudah melewati proses hukum. Setelah pemecatan ini dikembalikan ke Lapas. Kalau melakukan pidana, kena pidana umum,” jelas Tiopan.

Baca Juga:  Terdakwa Kasus Kredit Macet Titipkan Rp150 Juta ke Kejari Sergai

Seluruh prajurit, khususnya di Kodam I Bukit Barisan, diingatkan untuk menjauhi narkoba. “Jangan sekali-sekali terlibat narkoba. Jangan alasan coba-coba, tidak usah. Tadi saya juga sampaikan amanat Pangdam, setiap komandan satuan harus bertanggung jawab keluarganya, pasukannya dan PNS-nya. Jangan sampai terlibat narkoba,” tegas Tiopan.

Baca Juga:  Terdakwa Kasus Kredit Macet Titipkan Rp150 Juta ke Kejari Sergai

Ia meminta masyarakat memberikan informasi jika ada prajurit yang melakukan penyalahgunaan narkotika. Persoalan narkoba ini dinilai sangat penting karena sudah menjadi masalah nasional.

“Ini sudah menjadi salah satu metode yang digunakan negara lain untuk menghancurkan Indonesia. Tidak perlu biaya besar untuk perang, tapi narkotika ini digunakan untuk menghancurkan genetasi muda kita,” pungkasnya. [KM-03] .

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.