Uskup Agung Medan dan Pastor Positif COVID-19, Gugus Tugas Lacak Riwayat Kontak

MEDAN, KabarMedan.com | Uskup Agung Kota Medan Mgr Kornelius Sipayung, OFM Cap dinyatakan positif terpapar COVID-19.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Medan melakukan tracing orang-orang yang punya riwayat kontak dengan Kornelius.

Uskup dan empat Pastor diduga terpapar COVID-19 dari luar, mengingat banyaknya kegiatan yang dilakukan.

Demikian dikatakan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Medan, dr. Mardohar Tambunan, Senin (20/7/2020).

“Mereka yang positif ada 8, yaitu Uskup, 4 Pastor, suster, pembantu dan salah satu petugas kebersihan kebun,” katanya.

Informasi yang didapat dari dr. Maria di RS Elisabeth, katanya, pada 27 Juni 2020 Pastor Mikail Manurung hadir dalam misa di Pasar 8 Ringroad. Kegiatan tersebut juga dihadiri banyak suster dari berbagai cabang di berbagai daerah.

Baca Juga:  Pimpinan DPRD Sergai Masa Jabatan 2024-2029 Resmi Dilantik

“Beliau menyebutkan ada suster terpapar COVID-19, tapi itu sesudah lama, sesudah beliau dirawat lalu coba ditelusurinya ke belakang. Saat misa di pasar 8 itu ada salah satu suster dari Kabanjahe yang positif,” ujarnya.

Sehari kemudian, katanya, Pastor Mikail Manurung mengikuti pertemuan di Keuskupan Agung Medan. Kegiatan itu dihadiri Uskup Agung Medan, Kornelius Sipayung, Parlindungan Purba dan lainnya. Hingga akhirnya 7 Juli 2020, Pastor Mikail Manurung masuk RS Elisabeth Medan karena merasakan gejala batuk dan demam.

Pada 10 Juli 2020, Pastor Mikail Manurung menjalani tes swab dan tanggal 13 Juli dinyatakan positif COVID-19.

“Menurut hemat kami penularannya berdasarkan klinis dan masa inkubasinya, sepertinya dapatnya dari luar, bukan dari keuskupan sendiri. Cuma karena dalam satu rumah maka kontaknya cepat sekali,” ungkapnya.

Baca Juga:  Dukung Mobilitas Berkelanjutan, Pemerintah Kota Medan dan Bluebird Group Hadirkan Bus Listrik

Ia mengatakan, sejak tanggal 5 hingga10 Juli 2020, Uskup Agung Medan, Kornelius Sipayung memiliki banyak kegiatan, mulai dari misa, pertemuan dengan cabang, baik di Dairi, Binjai dan lainnya.

Ia masuk ke RS Elisabeth pada 13 Juli lalu dipindahkan ke RS Martha Friska sehari kemudian.

“Keadannya stabil. Masih terus lanjut pengobatannya,” katanya.

Untuk melakukan tracing, katanya, pihaknya berkoordinasi dengan tim Gugus Tugas di Keuskupan mengingat suster maupun kontak erat berada di lokasi yang jauh.

Pihaknya menelusuri terutama di keuskupan. Untuk mencegah penyebaran COVID-19, pihaknya pada Senin pagi telah dilakukan penyemprotan disinfektan. [KM-05]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.