Serunya Menyusuri Malaysia Dari Kuala Lumpur Hingga Malacca (Bagian 2)

Lomba lari dengan burung unta di PD Ostrich Farm

Baca artikel sebelumnya : Serunya Menyusuri Malaysia Dari Kuala Lumpur Hingga Malacca (Bagian 1)

Hari Keempat : 19 Oktober 2015

Hari ini kami akan melanjutkan perjalanan ke Melacca. Kami meninggalkan Grand Beach Resort Port Dickson usai menyantap sarapan. Sebelum meninggalkan hotel, saya dan Yuha menyempatkan berfoto di pantai yang cantik di belakang Grand Beach Resort PD. Tak lupa berfoto bersama didepan hotel, kemudian rombongan dilepas oleh Director General of Tourism Malaysia Dato’ Mirza Mohamad Taiyab.

Tujuan pertama kami adalah sebuah peternakan burung unta, yang dikenal sebagai “Port Dickson Ostrich Farm”. Tempat ini cukup terkenal, karena kita bisa langsung berinteraksi dengan burung-burung unta yang sudah jinak, termasuk menyantap telur burung unta yang besarnya sekira 20x lipat telur pada umumnya. Saya pun tak melewatkan untuk menyantap sate daging burung unta. Rasanya, seperti daging sapi tapi dengan rasa yang lebih manis.

Di PD Ostrich Farm, peserta AMBTH 2015 diberikan tantangan yang cukup seru. Tantangan kali ini adalah ‘Menangkap Angsa’, dan ‘Mengambil telur burung unta langsung di kandangnya’. Tentu saja bukan telur benaran, namun batu besar mirip telur yang ditaruh dikandang yang berisi puluhan burung unta. Walapun sudah jinak, tetap saja agak takut juga mendekati burung-burung raksasa itu dalam jarak dekat. Saya dan Yuha berhasil menyelesaikan tantangan ini dengan baik.

Memberi makan burung unta di PD Ostrich Farm
Memberi makan burung unta di PD Ostrich Farm

Setelah menyelesaikan semua tantangan, peserta lantas meninggalkan PD Ostrich Farm dan bersiap menuju Kota Malacca. Hampir tengah hari, kami tiba di Kota Malacca. Sebelum memasuki Kota, kami singgah di ‘Mini Malaysia & ASEAN Cultural Park’.

Tempat ini semacam taman mini Malaysia, dimana kita bisa menemukan semua kebudayaan Malaysia, termasuk rumah-rumah khas masing-masing negeri bagian yang ada di Malaysia. Tentu saja disini, anda juga bisa menemukan berbagai oleh-oleh dan merchandise khas Malaysia.

Rombongan AMBTH 2015 disambut dengan tarian selamat datang di panggung utama. Selanjutnya peserta diajak berkeliling dan menyelesaikan tantangan. Tantangan kali ini adalah, ‘Membatik’, ‘Bermain Gasing’, dan ‘Mengukur Kelapa’. Kelihatannya hampir mirip dengan budaya Indonesia juga ya? Memang, karena sebenarnya Indonesia dan Malaysia kan terdiri dari satu rumpun bangsa dan budaya. Jadi tak heran aktifitas-aktifitas yang ada di Indonesia, juga bisa kita temukan di Malaysia. Saya dan Yuha pun berhasil menyelesaikan semua tantangan di ‘Mini Malaysia & ASEAN Cultural Park’ dengan baik.

Tantangan 'Membatik' di Mini Malaysia & ASEAN Cultural Park
Tantangan ‘Membatik’ di Mini Malaysia & ASEAN Cultural Park
Bermain Gasing di Mini Malaysia & ASEAN Cultural Park
Bermain Gasing di Mini Malaysia & ASEAN Cultural Park
Tantangan 'Mengukur Kelapa'
Tantangan ‘Mengukur Kelapa’

Selanjutnya kami melanjutkan perjalanan menuju pusat Kota Malacca dan menuju Swiss-Garden Hotel & Residence yang berlokasi tepat di pinggir Malacca River yang terkenal itu. Saya dan Yuha kebagian kamar di lantai 23, dan view Kota Malacca pun terpampang didepan kami begitu kami memasuki kamar. Karena lelah, saya memutuskan untuk beristirahat di kamar, sementara Yuha memilih berenang di kolam renang hotel.

Malamnya kami menghabiskan malam di Jongker Street, bersama dengan teman-teman peserta dari negera ASEAN lainnya. Cerita demi cerita pun mengalir, sambil saya dan Yuha serta Hamka dari Jakarta yang kelaparan karena ternyata di Jongker Street ini sulit menemukan makanan halal, ditambah seluruh area Jongker Street masuk dalam kawasan dilarang merokok :(

Malacca memang salah satu kawasan yang menerapkan kawasan dilarag merokok di hampir semua public area, bukan hanya didalam bangunan tapi juga di jalanannya, ampunn.. Para perokok seperti saya, akan sangat tersiksa karena jika ingin merokok harus mencari tempat disudut-sudut tertentu. Jadi gak ada ceritanya kita bisa santai ngopi sambil nongkrong di kafe dan merokok seperti di Indonesia. Yang kedapatan melanggar peraturan ini siap-siap kena denda ribuan Ringgit Malaysia, atau hukuman penjara!.

Karena kelaparan akhirnya Saya, Yuha, dan Hamka meninggalkan Jongker Street dan menyusuri Malacca River untuk mencari restoran, dan akhirnya kami menemukan sebuah restoran India muslim. Kami pun makan dengan lahap. Malam itu kami menghabisan waktu dengan mengobrol dan baru kembali ke hotel saat larut malam. Kota Malacca sendiri bisa dikatakan cukup aman, sehingga kita tak perlu khawatir jika keluar di malam hari.

Hari Kelima : 20 Oktober 2015

Hari ini kami akan menyelesaikan sejumlah tantangan di Kota Malacca. Kali ini tidak naik mobil, tapi naik becak dayung!. Dengan menaiki becak dayung kami menyusuri jalanan yang banyak gedung-gedung tua di Kota Malacca. Tantangan kali ini adalah ‘Photo Hunt’, dimana kami harus menemukan sejumlah simbol dari bangunan-bangunan tua.

Saya dan Yuha naik becak dayung di Malacca
Saya dan Yuha naik becak dayung di Malacca

Setelah menyelesaikan tantangan ‘Photo Hunt’, kami harus menyelesaikan satu tantangan lagi, yaitu menjjawab berbagai pertanyaan tentang sejarah Malacca yang bisa ditemukan di Muzium Sejarah Malacca. Kami harus menyusuri bagian-bagian dalam Muzium untuk menemukan jawabannya. Kerjasama tim sangat diperlukan untuk menyelesaikan berbagai tantangan yang diberikan di AMBTH 2015.

Usai menyelesaikan tantangan yang diberikan, rombongan lantas menuju Rumah Makan Baba & Nyonya untuk santap siang. Disini kami dihibur dengan tarian selamat datang dan pertunjukan sulap. Lepas makan siang, kami kembali menuju Swiss-Garden Hotel & Residence untuk melepas lelah.

Saya dan Yuha lalu menuju ‘The Shore Oceanarium’, yang ada didalam Mall yang terletak disebelah hotel. Disini kita bisa menemukan berbagai kehidupan ‘air’ yang tentu saja berisi ikan dan hewan-hewan air tawar dan air laut lainnya. Ditempat ini kita juga bisa berinteraksi dengan hewan laut, misalnya memegang dan menyentuh Ikan Hiu.

Melihat Penyu di 'The Shore Ocenarium'
Melihat Penyu di ‘The Shore Ocenarium’

Kemudian kami menuju rooftop hotel dilantai 42. Swiss-Garden Hotel & Residence sendiri merupakan bangunan tertinggi yang ada di Kota Malacca. Tapi bagi yang takut ketinggian tidak disarankan ya untuk naik ke rooftop ini. Disini kita bisa berfoto dengan view latar Kota Malacca, termasuk berfoto di lantai kaca dimana dibawahnya terlihat langsung ke bawah tanah, seru!

Berfoto di lantai kaca di rooftop Swiss-Garden Hotel & Residences
Berfoto di lantai kaca di rooftop Swiss-Garden Hotel & Residences
Rooftop Swiss-Garden Hotel & Residences
Menikmati view Kota Malacca dari rooftop Swiss-Garden Hotel & Residences

Malamnya, merupakan acara puncak AMBTH 2015; dimana digelar malam ramah tamah sekaligus pengumuman pemenang AMBTH 2015. Walapun tidak berhasil keluar sebagai pemenang, namun kami cukup puas, karena sebenarnya pengalaman tak terlupakan adalah petualangan seru yang didapat selama mengikuti AMBTH 2015.

Hari Keenam : 21 Oktober 2015

Hari ini merupakan hari terakhir AMBTH 2015, dan kami harus bergegas meninggalkan Kota Malacca untuk kembali ke Kuala Lumpur. Peserta kembali mengendarai mobil masing-masing untuk menuju Putrajaya. Sesampai di Putrajaya, semua peserta saling mengucapkan salam perpisahan sambil bertukar kontak, karena semua peserta akan langsung diantar ke KLIA2 Airport untuk kembali ke Negara masing-masing.

Sayonara.. waktunya pulang!
Sayonara.. waktunya pulang!

Enam hari menyusuri jalanan Malaysia dengan mengendarai mobil dan berbagai petualangan seru, serta bertambah teman dari berbagai Negara akan selalu menjadi pengalaman tak terlupakan bagi saya. Tentu ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Tourism Malaysia dan berbagai sponsor yang telah memungkinkan event AMBTH 2015 ini berjalan dengan baik. [KM-01]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.