Soekirman Didaulat Menjadi Narasumber di Posko Tebingtinggi

TEBINGTINGGI,KabarMedan.com | Bupati Sergai, Ir. H. Soekirman didaulat menjadi narasumber pada pelaksanaan Pos Simpul Koordinasi (POSKO) Kota Tebing Tinggi, di gedung pertemuan Hj. Sawiyah Kota Tebingtinggi, Selasa (25/09/2018).

Dalam kesempatan itu Soekirman menyampaikan materi tentang Implementasi Kebijakan Gerakan Peningkatan Penerapan Pupuk Organik dan Permasalahannya di Kabupaten Sergai.

Dalam paparannya Ketua Masyarakat Pertanian Organik Indonesia (Maporina) serta Ketua DPW Perhiptani Sumut itu menyampaikan bahwa masalah pertanian merupakan hal terpenting yang harus diperhatikan karena sebagai sumber pangan.

Untuk meningkatkan hasil pertanian tersebut dibutuhkan strategi jitu dengan penerapan K5 yaitu Kebijakan dan membentuk Kelembagaan. Hal ini agar pertanian lebih sukses.

Selain itu juga diperlukan Kebersamaan sehingga akan semakin sempurna jika disertai dengan Keseriusan dan Keberlanjutan.

“Saya dari pemerintah hadir dari K pertama yaitu kebijakan, yang membuat kebijakan yang arif dan bijaksana terkait pertanian”, katanya

Menurut Dia, pertanian organik adalah suatu usaha kegiatan pertanian guna melahirkan produk organik dengan mengikuti kaidah alam. Panca usaha tani menjadi awal revolusi hijau yang bermanfaat banyak guna pengembangan hasil usaha tani.

Pertanian organik bukan pertanian tradisional yang masih kuno, karena pertanian organik juga tetap menyemprot, memupuk, menggunakan pestisida, namun semuanya yang selaras dengan alam sehingga siklus tanah, tanaman dan udara disekitar tidak mengalami perubahan secara total akibat zat kimia.

“Saya datang hari ini untuk meyakinkan para hadirin sekalian bahwa pertanian organik merupakan kebijakan yang lebih menguntungkan ke depannya baik secara pribadi maupun kelompok. Kalau bisa yakin maka akan menjadi gerakan bersama masyarakat pertanian organik Kota Tebing Tinggi dan Sergai, bahkan bisa menjadi gerakan nasional”, ungkapnya.

Baca Juga:  Sosialisasi Program Tiga Juta Rumah, Sergai Targetkan 500 Unit bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Dulu kata Soekirman, pada tahun 1988 pada saat dirinya masih sekolah, negara Jepang telah menggalakkan program pertanian organik.

Dengan metode pengusaha zat kimia tetap mengembangkan bidangnya, namun inovasi tanaman organik terus dikembangkan hingga sekarang dengan tujuan menjadikan generasi pemimpin dunia memiliki otak yang pintar berkat mengkonsumsi makanan yang sehat dan alami.

Terkait implementasi kebijakan dalam mengembangkan pertanian organik mulai dari tahap regional hingga internasional, terdapat organisasi Asia Local Government For Organic Agriculture (ALGOA) yaitu organisasi Asia yang menghimpun negara-negara pendukung pertanian organik, bahwa Sergai dan Binjai sudah menjadi anggotanya dan Kota Tebing Tinggi adalah mitra ALGOA yang sebentar lagi akan menjadi anggota.

Sementara untuk tingkat nasional ada organisasi Maporina, Asosiasi Organik Indonesia  (AOI) dan Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman (LeSOS) serta banyak lagi organisasi yang bertujuan untuk menjamin keberlangsungan pertanian organik di dunia. Saat ini isu pertanian organik sedang mencuat sebagai produk yang mendapat kelas tersendiri hingga di tingkat dunia.

Kegiatan ini menjadi tindak lanjut dari penandatanganan MoU pengembangan dan pemasaran pertanian organik antara Kota Tebing Tinggi dan  Kabupaten Sergai pada beberapa waktu yang lalu, hal positif yang dapat diambil adalah semakin banyak potensi dikembangkan akan menjadi kekuatan bagi daerah.

“Kunci keberhasilan pertanian organik menurut saya adalah saat pemerintah sudah bersatu dalam komitmen pertanian organik, kemudian petani bekerjasama berbagi ilmu pertanian, lalu ada mahasiswa atau perguruan tinggi yang menciptakan ilmu dan inovasi yang memudahkan segala keperluan manusia. Hal tersebut semakin dapat dikenal masyarakat melalui penyebaran informasi lewat media”, pungkas Soekirman mengakhiri paparnnya.

Baca Juga:  Sosialisasi Program Tiga Juta Rumah, Sergai Targetkan 500 Unit bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Walikota Tebing Tinggi yang diwakili Asisten Ekbang M. Dimyathi, S.Sos, MTP menyampaikan apresiasi atas dilaksanakan kegiatan ini. Hal ini sebagai salah satu upaya penyampaian informasi yang diharapkan dapat menyatukan persepsi sebagai untuk meningkatkan motivasi dan wadah penyebarluasan informasi serta mendorong pelaku tani bersinergi dengan pemerintah daerah sebagai upaya peningkatan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan.

“Beberapa hal dalam mendukung program pertanian ke depannya agar lebih maju, maka harus dilaksanakan antara lain melakukan pembinaan dan monitoring pemberian bantuan kepada petani, mematuhi pola dan jadwal tanam serentak, melakukan koordinasi kinerja P3A dan mendukung program pemerintah dalam pencapaian target pertanian, serta penyaluran pupuk bersubsidi yang baik”, tandasnya.

Sebelumnya Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Tebing Tinggi Marimbun Marpaung, SP, M.Si melaporkan kegiatan yang bertema “Penerapan Teknologi Budidaya Padi Organik” ini selain dihadiri Bupati Sergai dan narasumber dari UPT Otoritas Kompeten Ketahanan Pangan Daerah Provsu, Gapoktan, Poktan, P3A, pelaku usaha kilang padi, dan unsur pertanian lainnya.

“Kegiatan ini dalam rangka mendukung klaster pertanian di Kota Tebing Tinggi serta bertujuan menyatukan persepsi dalam upaya meningkatkan motivasi dan kinerja produk tani dan sebagai wadah para petani guna meningkatkan produksi pertanian dan makanan olahannya. Pada kesempatan ini turut menjadi narasumber dari Kelompok Tani Subur Lubuk Bayas Sergai terkait keberhasilan pertanian organiknya”, sampainya.[KM-04]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.