Sukses Buka Usaha Bersama Pasangan, Pemilik Zeribowl Telah Membuktikannya

MEDAN, KabarMedan.com | Merintis usaha bersama kekasih bukanlah perkara mudah. Seperti kurang objektif dalam mengambil keputusan bisnis atau kelangsungan bisnis seandainya hubungan tidak berjalan baik.

Namun, tidak bagi Steven dan Anita. Mereka memulai usaha dengan mendirikan Zeribowl, outlet khusus menjual hidangan pencuci mulut di Medan. Anita dan Steven mampu menjawab berbagai kendala dan tantangan bisnis bersama dengan pasangan.

Anita mengatakan, usaha yang mereka rintis mendapat dukungan penuh dari pihak keluarga. Bahkan, di awal adiknya sendiri membantu untuk mempromosikan produk Zeribowl ke teman-teman mereka.

“Awalnya tidak sengaja, hanya untuk mengisi event. Setelah dicoba dijual saat bazar, responnya baik dari para pembeli, jadinya lanjut terus. Keluarga yang mendorong untuk menjual karena dirasa enak sehingga pantas untuk dipasarkan,” katanya, Senin (7/1/2019).

Anita mengaku, alasan membuka bisnis makanan pencuci mulut karena pacaranya Steven pernah mengikuti kursus terkait pembuatan “Taiwan Dessert”, dan sayang jika ilmu yang didapat tidak dikembangkan.

Anita menjelaskan, Steven sebelumnya pernah punya pengalaman membuka usaha bubble tea namun tidak berjalan lama.

“Sebelum pacaran sama saya Steven pernah membuat usaha minuman tetapi merugi,” ujarnya.

Saat ini Zeribowl memiliki lebih dari 50 menu pilihan, 20 menu makanan pencuci mulut dan 30 minuman. Menu Zeribowl Series yang bisa digabungkan dengan lemon atau susu, lalu ada bubur kacang merah yang diisi dengan topping taro ball ataupun es krim. Menu tersebut terus diperbarui setiap tahunnya untuk menarik minat para konsumen baru.

Anita mengatakan, menu favorit yang sering menjadi incaran para pembeli adalah Zeribowl Milk dengan berbagai pilihan topping.

“Zeribowl Milk adalah menu awal yang kami sediakan saat masih berjualan di rumah. Sampai sekarang masih jadi favorit juga,” cetusnya.

Steven mengatakan, dalam menjalankan bisnisnya memilih bergabung dengan GrabFood. Pasalnya, Zeribowl di awal memang lebih cenderung menjual makanan untuk pesan-antar dan bukan makan di tempat.

“Di awal saya mengerjakan semuanya, mulai dari membuatkan pesanan, sampai ikut mengantarkan pesanan. Saya ikut karena kurir pribadi hanya 1, pasti enggak bisa memenuhi permintaan konsumen,” ungkapnya.

Steven mengatakan, memilih konsep pesan-antar karena di awal masih melakukan penjualan dari rumah. Apalagi dirinya dulu masih menjalankan sistem pre-order, karena orderan masih minim.

“Pada awalnya setiap hari hari bisa menerima pesanan maksimal 70 porsi. Semenjak bergabung dengan GrabFood pesanan bisa sampai 300 porsi untuk 1 outlet,” jelasnya.

Saat ini sudah ada 8 outlet berdiri setelah 5 tahun merintis Zeribowl bersama Anita.

“Sekarang penjualan mayoritas juga melalui online, yang datang ke outlet hanya 20 persen,” cetusnya.

Steven mengaku, bergabung dengan GrabFood membuat omset Zeribowl meningkat hingga 40%. Apalagi hal tersebut didukung oleh kebiasaan pembeli saat ini yang ingin praktis jika ingin makan. Bergabung dengan GrabFood membuat mereka mendapat pembeli baru, karena jangkauan pengantaran juga menjadi luas.

“Kami juga sering bertanya dengan mitra pengemudi GrabFood yang mengantarkan pesanan untuk mengetahui tujuan pengantaran, data tersebut kami jadikan acuan untuk setiap membuka outlet baru,” katanya.

Anita merespon santai fenomena banyaknya produk sejenis yang dijual saat ini. Baginya, kualitas Zeribowl seperti pemilihan bahan baku yang kualitas terbaik, lalu ada topping yang buatan kita sendiri.

Efeknya Zeribowl menghasilkan rasa yang berbeda dari kompetitor lainnya. Baginya banyaknya pesaing di lini serupa membuat mereka semakin bersemangat untuk terus melakukan pengembangan menu.

“Kami memberikan konsumen tidak hanya minuman bubble, dessert dengan topping khusus untuk konsumen,” ujarnya.

Steven mengatakan ke depan targetnya adalah mengembangkan Zeribowl untuk menjangkau kota-kota lain di Indonesia. Selain memperkuat dominasi mereka di Medan, tentu juga terus memperbarui menu yang unik. Dia berharap dapat terus memperbesar jangkauan dengan bekerja sama dengan GrabFood di kota-kota lainnya.

“Kami inginnya kerja sama dengan GrabFood langgeng terus, senang karena tim dari GrabFood juga perhatian ke kami,” ujarnya.

Steven mengatakan perkembangan Zeribowl bisa sampai di titik sekarang ini memang tidak terlepas dari dukungan GrabFood. Grab selalu memberikan perhatian kepada kami setiap kali ada event untuk mitra GrabFood. Anita berharap ke depan GrabFood memberikan dukungan kepada mitranya untuk terus berkembang dari hari ke hari.

“Selain keuntungan yang semakin meningkat, dampak positif bergabung dengan Grabfood yang paling kami rasakan adalah kemudahan untuk menyapa pelanggan setia kami,” ujarnya.

Apa yang dirasakan oleh Steven dan Anita berbanding lurus dengan riset yang dibuat oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics menunjukkan Grab berkontribusi sebesar Rp 2,66 triliun terhadap perekonomian Medan pada tahun 2018.

Kontribusi terbesar dihasilkan oleh mitra GrabBike sejumlah Rp 1,06 triliun, diikuti GrabFood sebesar Rp 1,03 triliun, GrabCar senilai Rp 541 milyar, GrabKios individual dan toko sebesar Rp 34 miliar.

Sementara, pendapatan mitra pengemudi GrabBike meningkat sebesar 72% dan mitra GrabCar sebesar 86%. Juga, penjualan mingguan mitra merchant GrabFood meningkat sebesar 19%.

Selain meningkatkan pendapatan para mitra, Grab juga berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja. 31% mitra pengemudi GrabBike dan agen individual GrabKios, serta 29% mitra pengemudi GrabCar tidak memiliki sumber penghasilan tetap sebelum bermitra dengan Grab.

Sesuai dengan komitmen #GrabForGood yang mendorong teknologi yang dipakai Grab memainkan peranan penting dalam memberdayakan para penggunanya untuk memenuhi harapan, ambisi, dan mimpi mereka.

Untuk semua mitra pengemudi, platform teknologi mobile yang digunakan Grab tidak hanya menyediakan keleluasaan, tetapi juga menghadirkan rasa damai bagi penggunanya. [KM-03]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.