KABAR MEDAN | Sebanyak 2/3 kekuatan personel polisi di Sumut siap mengamankan Idul fitri 1435 Hijriah agar dapat berlangsung aman dan nyaman. Pengamanan ini juga dibantu oleh Polri, TNI, Dishub, dan Satpol PP.
“2/3 kekuatan personil polisi yang ada di Sumut akan kita kerahkan untuk pengamanan hari raya idul fitri 2014 ini,” kata Kapolda Sumut, Irjen Pol Syarief Gunawan usai gelar pasukan Ops Ketupat Toba 2014 di Lapangan Merdeka Medan, Senin (21/7/2014).
Dikatakannya, gelar pasukan ini merupakan salah satu tahapan untuk mengecek kesiapan Polri dan instansi terkait dalam menyelenggarakan Operasi Ketupat Toba 2014.
Dengan pengecekan tersebut, diharapkan kesiapan seluruh petugas di lapangan akan semakin baik sehingga tujuan pengamanan dalam perayaan Idul Fitri semakin dapat diraih.
Kesiapan tersebut sangat dibutuhkan karena meningkatnya aktivitas masyarakat selama perayaan Idul Fitri, terutama aktivitas di jalan raya sehingga menimbulkan potensi kerawanan lalu lintas.
“Untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat, seluruh personel yang dikerahkan dalam Operasi Ketupat Toba diharapkan dapat bertindak dengan tegas, namun tetap mengedepankan sikap etis dan humanis,” jelasnya.
Saat disinggung apakah para pelaku kejahatan pada idul fitri akan diberikan tindakan tegas terukur, ia mengaku jika pelaku kejahatan diberikan peringatan, dan jika tidak mengindahkan, maka akan kita berikan tindakan itu.
“Jika mengancam keselamatan masyarakat dan anggota ya kita lakukan tindakan tegas terukur itu. Sampai saat ini gangguan keamanan belum tampak. Mudah-mudahan tidak terjadi,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Sutarman dalam amanatnya yang disampaikan Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pudjo Nugroho, mengatakan, semua personel akan disiagakan demi menjaga keamanan, kenyamaan dan kondusifitas dalam perayaan idul fitri.
“Momen lebaran tahun ini bertepatan dengan pesta demokrasi. Namun Polri dibackup TNI dengan proses perencanaan yang matang membuat pengamanan masih berjalan kondusif, keamanan masih bisa terjaga secara sukses dan lancar,” katanya.
Dijelaskannya, tradisi mudik berpotensi menimbulkan tindak kejahatan dan mengganggu kamseltibcar lantas, curanmor, pencurian rumah kosong dan aksi kejahatan lainnya masih menjadi perhatian kita.
“Kita berharap agar diperlukan upaya sungguh-sungguh sehingga potensi kerawanan tadi dapat diminimalisir,” jelasnya. [KM-03]