Bandara Kualanamu Tidak Ramah Anak ?

MEDAN, KabarMedan.com | Standar pengawasan keselamatan, keamanan dan kenyamanan di Bandara Internasional Kuala Namu Internastional Airport (KNIA) di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, perlu ditingkatkan pasca-kematian balita yang jatuh dari eskalator di bandara.

Adalah Nesyah Siburian (3), meninggal setelah jatuh melalui celah di eskalator di lantai tiga terminal kedatangan di bandara pada medio bulan Januari 2015. Masalahnya, Nesyah bukanlah yang pertama jatuh dari eskalator di Bandara KNIA. Sebelumnya, kejadian serupa menimpa seorang gadis 13 tahun bernama Nadila Putri. Untungnya, Nadila tidak sampai kehilangan nyawa, tetapi mengalami patah tulang serius setelah jatuh dari lantai dua.

“Belajar dari kasus kecelakaan atau insiden itu menunjukkan bahwa bandara tidak aman atau tidak ramah untuk anak-anak. Perlu dipertanyakan, apakah fasilitas keamanan dan keselamatan dibandara KNIA tidak memenuhi standar? Atau ketersediaan fasilitas yang ada tidak disertai dengan edukasi kepada para pengguna jasa? Pelbagai pertanyaan perlu dijawab dalam bentuk evaluasi atau monitoring yang lebih spesifik secara internal,” kata Direktur lembaga Advokasi dan Perlindungan Konsumen, Farid Wajdi, Minggu (8/2/2015).

Menurutnya, bukan hanya luasnya suatu bandara yang dapat dinyatakan suatu bandara menjadi nyaman atau dikategorikan menjadi bandara berbintang lima. Tetapi banyak aspek- aspek yang perlu diperhatikan dari segi infrastruktur, sarana dan prasana, serta keamanan dan kenyamanan baik bagi konsumen maupun terhadap pihak perusahaan penerbangan.

Mesti diakui keadaan bandara KNIA pada saat ini dari segi infrastruktur sangat memadai. Dari segi sarana dan prasarana lebih nyaman dibanding Bandara Polonia. Infrastruktur yang  membuat konsumen merasa aman dan nyaman saat harus menghabiskan waktu yang banyak di bandara tersebut.

“Fasilitas di bandara adalah suatu alat menujang kinerja bandara, jika bandara tidak memiliki fasilitas maka bandara tersebut tidak akan berjalan dengan baik. Karena semua orang atau calon penumpang yang ingin menggunakan jasa pesawat, pastinya menunggu di bandara dengan kualitas aman dan nyaman. Fasilitas di bandara antara lain tempat ibadah, E-ticket, tempat ibu menyusui dan tempat bermain anak–anak,” ujarnya.

Oleh itu, kepedulian terhadap keamanan, keselamatan dan kenyamanan penumpang harus manjadi prioritas utama dalam hal pelayanan. Perlu ada tindakan preventif penyediaan fasilitas keselamatan yang lebih ramah dan nyaman bagi anak. Perlu sosialisasi dan edukasi berkelanjutan bagi setiap pengunjung atau pengguna jasa bandara.

“Pengelola Bandara KNIA perlu membuat dan memperbaiki kualitas pelayanan, mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen. Senantiasa melakukan perubahan secara berkelanjutan dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan. Evaluasi dan perbaikan dilakukan atas dasar kebutuhan dan harapan konsumen,” cetus Farid.

Penyediaan infrastruktur, peningkatan sarana dan prasarana dalam mengimbangi jumlah pertumbuhan pengguna jasa bandar udara adalah keniscayaan. Tetapi beiringan dengan itu agenda mengedukasi dan meningkatkan pemahaman pengguna jasa terhadap aturan dan standar keselamatan penerbangan harus terus dilakukan.

“Pelayanan bandar udara guna memenuhi ketentuan nasional dan internasional adalah wujud kepedulian penyedia jasa kebandarudaraan. Pemandu jasa untuk melayani pengguna bandara adalah cerminan kualitas pelayanan jasa kebandarudaraan sesuai standar pelayanan yang ditetapkan,” pungkas Farid. [KM-01]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.