Cegah Penyebaran Kluster Baru, Pemkab Sergai Tutup RSUD Sultan Sulaiman 2 Pekan

foto : RSUD Sultan Sulaiman Serdang Bedagai

SERDANG BEDAGAI, KabarMedan.com | Terciptanya kluster baru di fasilitas kesehatan Pemerintah menjadi perhatian khusus Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) Sumatera Utara (Sumut).

Dalam rapat yang diselenggarakan Gugus Tugas di Aula Sultan Serdang, Rabu (05/08/2020), Bupati Sergai Soekirman menyampaikan jika berdasarkan hasil pembahasan dari semua lini di Gugus Tugas, diputuskan untuk dilakukan ” lockdown “atau karantina lokasi terhadap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Sulaiman, berkaitan dengan 6 orang tenaga medisnya terpapar COVID-19.

“Melihat perkembangan situasi yang terjadi saat ini di mana jumlah kasus konfirmasi (positif COVID-19) yang berasal dari kluster RSUD Sultan Sulaiman jumlahnya cukup mengkhawatirkan, maka diputuskan untuk dilakukan lockdown atau karantina sementara terhadap aktivitas pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut,” kata Bupati.

Bupati Soekirman menegaskan bahwa lockdown rencananya akan diberlakukan terhitung besok, 6 Agustus sampai tanggal 20 Agustus 2020 atau selama 14 hari.

Selain RSUD Sultan Sulaiman, Bupati juga menyampaikan jika akan diadakan pembahasan lanjutan terhadap salah satu perusahaan swasta pengolahan ikan di Kecamatan Pantai Cermin yang beberapa karyawannya dinyatakan terjangkit virus Corona beberapa waktu yang lalu.

“Untuk meminimalisir potensi penyebaran lanjutan, kami akan mengadakan pembahasan intensif kepada pihak perusahaan perihal aktivitas produksi di tengah terciptanya kluster baru di perusahaan tersebut,” jelas Soekirman.

Bupati tak lupa menyampaikan agar segenap pihak yang berwenang dalam proses percepatan penanganan COVID-19 agar tidak bosan-bosannya menyampaikan peringatan dan imbauan kepada masyarakat perihal risiko pendemi COVID-19.

“Masyarakat harus memahami dan mematuhi betul anjuran protokol kesehatan. Hal ini penting sifatnya untuk memastikan laju pertambahan jumlah korban tidak semakin meninggi,” sebutnya.

Di kesempatan yang sama, Ketua DPRD Kabupaten Sergai dr. M. Riski Hasibuan menyampaikan, pentingnya memikirkan cara bagaimana mendistribusikan pesan efektif kepada publik mengenai bahaya COVID-19 yang sudah tampak jelas dan nyata di Kabupaten Sergai.

“Mengingat jumlah kasus positif yang makin meningkat, kita memang perlu mengambil tindakan tegas untuk melakukan lockdown terhadap fasilitas kesehatan atau perusahaan yang karyawannya terpapar COVID-19 dalam jumlah yang signifikan. Ini penting sekali untuk menjamin mata rantai penyebaran bisa segera dihentikan,” harapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika sekaligus Juru Bicara Percepatan Penanganan COVID-19, Akmal, pada rapat tersebut memaparkan data sebaran COVID-19 terbaru di Kabupaten Sergai mencapai 57 kasus dengan rincian, 1 warga positif COVID-19 meninggal dunia, 21 sedang menjalani perawatan intensif di RS Rujukan, serta sebanyak 35 warga sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19.[KM-04]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.