Satgas Covid-19: Masyarakat Boleh Buka Bersama, Tapi Dilarang Ngobrol

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito. Foto: Istimewa

JAKARTA, KabarMedan.com | Satuan tugas penanganan Covid-19 mengimbau masyarakat tetap menaati protokol kesehatan saat menjalani ibadah di bulan suci Ramadhan, terutama saat melaksanakan agenda buka puasa bersama.

“Kalau buka puasa bersama ya sebaiknya dijaga jarak yang cukup dan tidak usah berbicara pada saat ketika kita makan, prinsip kebersihan cuci tangan sebelum makan supaya kita tetap bersih dan sehat,” ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito pada Selasa (29/3/2022) dilansir dari Suara.com – jaringan KabarMedan.com.

Meskipun telah diperbolehkan menjalankan ibadah salat Tarawih di masjid, namun Wiku menyarankan agar masyarakat tidak terlalu lama berada di masjid untuk menghindari potensi penularan yang besar.

“Selama beribadah di masjid, pastikan masjidnya tidak terlalu penuh, dan terlalu lama di masjid. Ventilasi masjidnya juga harus dibuka lebih baik dan tidak terlalu lama di dalam masjid. Interaksi berbicara juga relatif terbatas, yang tidak berbicara menggunakan masker saja,” tuturnya.

Ia berharap agar nantinya di setiap masjid untuk membentuk Satgas Covid-19 internal yang akan mengawasi penerapan protokol setiap jamaah yang datang.

“Misalnya ada yang tidak pakai masker, dinasihati untuk pakai masker dan tidak bicara, dan jaraknya juga diatur kalau mereka melakukan tadarus,” pungkasnya.

Sebelumnya, Wakil Presiden Ma’ruf Amin memberikan sinyal wacana syarat mudik Lebaran 2022 terbaru seiring dengan diizinkannya masyarakat untuk mudik lebaran di tahun ini.

Bahkan, pemerintah telah menghapus ketentuan PCR dan Antigen untuk perjalanan menggunakan transportasi umum.

Ma’ruf Amin mengungkapkan pemerintah membuka kemungkinan vaksin dosis ketiga alias vaksin booster Covid-19 menjadi syarat untuk mudik Lebaran 2022. Artinya, masyarakat yang telah melakukan vaksin booster atau vaksin dosis ketiga diperbolehkan untuk mudik Lebaran nanti. [KM-06]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.