HAMPARAN PERAK, KabarMedan.com | Sesosok mayat pria ditemukan warga didalam parit tepi Jalan Lingkar Binjai-Tandem/Jalan Baru, Desa Tandem Hulu I, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Selasa (7/7/2015) sore.
Mayat pria yang ditemukan diketahui bernama Dedy Kusworo (33), warga Dusun III, Kampung Jawa, Pulo Jantan, Kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura).
Sopir truk CPO dari CV Pelita Jaya ini diduga menjadi korban perampokan disertai pembunuhan. Pasalnya, saat ditemukan, jasad korban dalam keadaan tangan dan kaki terikat tali, mulut dilakban dan diperutnya terdapat luka tikaman.
Informasi yang dihimpun di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Rabu (8/7/2015) menyebutkan, korban pertama kali ditemukan oleh Cipto (40), warga Pasar II KM 18, Jalan Danau Tondano, Kelurahan Sumber Karya, Binjai Timur.
Saat itu, ia dan rekannya sedang membabat rumput di pinggir jalan tersebut. Ia mencium bau bangkai disertai banyaknya lalat yang beterbangan. Penasaran dengan bau tak sedap, ia lalu mencari dan menemukan mayat korban. Mendapat temuan itu, ia lalu melaporkan warga sekitar dan dilanjutkan dengan Polsek Binjai.
Kapolsek Binjai, AKP MI Saragih, ketika dikonfirmasi mengatakan masih menyelidiki kasus itu.
“Dugaan sementara jenazah yang ditemukan merupakan korban pembunuhan,” sebutnya.
Humas CV Pelita Jaya, Edi Marpaung,
mengatakan, korban melakukan muat bahan CPO pada tanggal 23 Juni 2015 di Pabrik Kebun Sawit (PKS) Kebung Mayang, PTPN IV, Simalungun. Keesokan harinya, korban sampai di Sei Bilah pada pukul 19.00 WIB. Sejak saat itu, katanya, korban tidak kunjung balik untuk melakukan muat bahan CPO.
“Pada tanggal 4 Juli 2015, kami melakukan pencarian dan menemukan truk pengangkut CPO itu di Jalan Kapten Sumarsono, Helvetia dalam keadaan kosong. Lalu kami melaporkan ke Polisi dan pada Selasa 5 Juli 2015, kami mendapat laporan bahwa supir kami telah meninggal,” katanya.
Edi menjelaskan, korban sudah 9 tahun menjadi sopir pengangkut CPO dan tidak pernah bermasalah.
“Memang waktu pergi mengantar CPO, tidak pakai kernet. Biasanya kalau pergi selalu pakai kernet,” jelasnya.
Ia mengaku, sopirnya merupakan korban perampokan dan pembuhunan.
“Saya duga sopir kami menjadi korban perampokan. Untuk itu kami meminta polisi segera menangkap pelaku,” pungkasnya. [KM-03]